5 Keluhan Para Hakim di DPR: Tak Punya Mobil Dinas hingga Singgung Anak Raffi Ahmad
Sejumlah hakim menggelar pertemuan dengan DPR RI di ruang Komisi III DPR RI Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah hakim yang diwakili oleh Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) menggelar pertemuan dengan DPR RI di ruang Komisi III DPR RI Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Rapat dihadiri tiga wakil pimpinan DPR RI yaitu Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Syamsurijal, dan Adies Kadir.
Secara umum pertemuan membahas soal kesejahteraan para hakim.
Ini buntut ribuan hakim di pengadilan seluruh Indonesia melakukan cuti massal selama lima hari, dari 7 hingga 11 Oktober 2024.
Dalam pertemuan itu mengemuka sejumlah hal diantaranya adalah:
1. Hakim Tak Punya Mobil Dinas
Koordinator SHI mewakili para hakim Rangga Desnata Lukita mengungkapkan kritik tajam terhadap ketidakadilan dalam pemberian fasilitas di lembaga peradilan.
Menurutnya, para hakim yang berstatus pejabat negara tidak mendapatkan fasilitas yang memadai, termasuk mobil dinas.
“Nomenklatur kami sebagai pejabat negara. Di undang-undang ASN maupun undang-undang kehakiman. Tapi kami tidak punya mobil dinas,” ujar Rangga saat audiensi dengan DPR RI, Selasa (8/10/2024).
“Diprioritaskan mobil dinas di kantor kami itu siapa Pak? Pimpinan, ketua, wakil, habis itu panitera, sekretaris. Sedangkan panitera, sekretaris itu tidak ada nomenklatur sebagai pejabat negara. Hanya PNS,” sambungnya.
2. Hakim Naik Motor
Rangga Desnata Lukita juga menilai ada ketimpangan mengingat tanggung jawab besar yang diemban oleh para hakim dalam menegakkan hukum.
“Bayangkan saya Pak, hakim teman saya Pak. Ada yang naik sepeda Pak, naik motor. Sedangkan panitera dan sekretarisnya naik mobil. Bagaimana?” ucap Rangga.
Meski demikian, Rangga menegaskan bahwa para hakim tidak merasa iri.
Dia hanya berpandangan tidak seharusnya ketimpangan seperti ini terjadi.
“Kami tidak iri Pak. Kami pengennya kalau bisa semua pegawai pengadilan itu, termasuk pegawai administrasinya, dapat mobil semua. Pengennya kami seperti itu. Tapi jangan timpang, yang ini dapat kami enggak dapat,” ujarnya.
3. Hakim Banyak Cerai
Hakim Pengadilan Negeri (PN) Sampang Aji Prakoso ikut berbicara dalam pertemuan dengan DPR.
Dia menangis saat menuntut kenaikan gaji kepada pimpinan DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Dia datang bersama hakim lainnya di bawah kelompok Solidaritas Hakim Indonesia (SHI).
Mulanya, Aji curhat mengenai sulitnya menjadi hakim di Indonesia.
Pasalnya, banyak hakim yang tidak punya banyak waktu luang untuk mengurusi kehidupan pribadinya.
Bicara soal gaji, Aji mengakui bahwa gaji hakim yang sudah di atas Rp 10 juta bagi sebagian orang sudah besar.
Dia mengungkit banyak hakim yang harus bercerai dengan pasangannya karena masalah ekonomi.
"Tidak sedikit yang harus berpisah, akhirnya bercerai dengan pasangannya karena persoalan ekonomi ini. Mungkin yang masyarakat tahu, gaji di atas 10 juta itu sudah sangat besar. Tapi bagaimana dengan, kami sadar, kami sadar ekonomi masyarakat juga tidak sedang baik-baik. Kami tidak ingin minta menjadi kaya raya, tidak. Tidak sama sekali kami tidak minta kaya raya, tidak," jelasnya.
4. Singgung Anak Raffi Ahmad
Dalam kesempatan itu perwakilan para hakim yakni Rangga Desnata Lukita menyebut gaji para hakim yang diterima saat ini masih sama seperti tahun 2012.
Dia menyebut bahwa hal ini merupakan sebuah kezaliman.
"Ini sangat menzalimi kami, bahkan pada tahun 94 masa pak Soeharto gaji hakim itu statusnya masih PNS, besarannya dua kali lipat dari gaji PNS biasa di pengadilan," ujarnya.
"Tapi saat ini gaji kami dilampaui oleh jabatan-jabatan tertentu PNS di satker kami itu sangat mengecewakan bagi kami," imbuhnya.
Rangga meminta agar DPR memperjuangkan kesejahteraan para hakim, dan penghidupan yang layak.
"Supaya keadilan tetap tegak di muka bumi Indonesia kami minta agar kesejahteraan kami diperhatikan. Kami tidak minta tinggi-tinggi seperti komisaris Pertamina, seperti direktur utama Mandiri, enggak minta pak, kami minta kelayakan hidup," ucapnya.
"Gaji kami saat ini itu bisa jadi kayak uang jajan Rafathar tiga hari, Rafathar itu anak selebgram Raffi Ahmad. Sedangkan kami punya tanggungan anak istri belum lagi orang tua dan sebagainya," imbuhnya.
5. Anak Istri Terancam
Rangga Desnata Lukita mengungkapkan keprihatinan mengenai rendahnya penghasilan hakim yang dinilai tidak sebanding dengan risiko yang dihadapi dalam pekerjaan mereka.
Rangga menyatakan bahwa gaji para hakim saat ini tidak cukup untuk memberikan jaminan perlindungan yang layak bagi keluarga mereka.
“Kami tidak punya keamanan, anak istri kami terancam jiwanya, Pak,” ujar Rangga di Gedung DPR RI, Selasa (8/10/2024).
Rangga menjelaskan bahwa hakim yang baru diangkat memiliki penghasilan sekitar Rp 12 juta, yang terdiri dari tunjangan jabatan sebesar Rp 8,5 juta dan gaji pokok sekitar Rp 3 juta.
Sebagian dari penghasilan tersebut, kata dia, harus digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan biaya pendidikan anak.
Rangga menegaskan bahwa minimnya penghasilan membuat para hakim kesulitan untuk memenuhi kebutuhan transportasi yang aman dan tempat tinggal yang memadai.
“Kalau kami pakai motor, rentan sekali. Diserempet sedikit, kami bisa celaka, bisa mati konyol. Setidaknya kami mengambil kredit mobil, mobil enggak perlu mahal-mahal,” ucap dia.
“Hakim juga ingin punya rumah, Pak. Kami tidak perlu rumah yang mewah atau megah. Kami cukup punya rumah yang sederhana,” kata dia.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.