BWI: Wakaf Bisa Jadi Instrumen Membantu Program Makan Bergizi Gratis
Menurut Kamaruddin, nantinya wakaf dapat disalurkan untuk membantu ponpes dan anak-anak santri, yang membutuhkan makan gizi gratis.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, menyebut bahwa wakaf dapat menjadi instrumen untuk membantu pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam program makan siang bergizi gratis.
Menurut Kamaruddin, nantinya wakaf dapat disalurkan untuk membantu ponpes dan anak-anak santri, yang membutuhkan makan gizi gratis.
"Kalau pengumpulan wakaf kita banyak, ini bisa jadi instrumen untuk membantu pemerintah (baru) kita, membantu santri-santri kita untuk makanan bergizi. Itu bisa kita ambil dari wakaf kita kalau jumlahnya sudah banyak," kata Kamaruddin melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2024) kemarin.
Tidak hanya itu, wakaf juga dianggap dapat mengentaskan kemiskinan yang saat ini masih menjadi PR pemerintah Indonesia.
"Ini bisa menjadi instrumen dan sarana untuk membantu pemerintah, untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia," ungkapnya.
Kamaruddin mengatakan tugas untuk membantu yang membutuhkan itu bukan hanya tugas pemerintah.
Namun juga menjadi tugas masyarakat yang memiliki ekonomi berkecukupan.
Menurutnya, wakaf adalah sarana dari agama untuk berkontribusi bagi yang membutuhkan.
"Wakaf ini menjadi sarana dari agama kita (Islam) untuk membantu berkontribusi bagi yang membutuhkan," katanya.
Sebagai informasi, tanah wakaf saat ini juga ada yang digunakan untuk fasilitas pendidikan Madrasah baik itu negeri atau pun swasta.
Dari data yang dikeluarkan BWI, Madrasah negeri mencapai 1.180 lokasi, dengan total luas tanah sebesar 80.577.682 meter persegi
Sementara itu Madrasah swasta, yang berupa bangunan Musholla menempati 35.059, dengan total luas lahan sebesar 2.714.800.001 meter persegi.