Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok 4 Lulusan Terbaik TNI Peraih Adhi Makayasa Dalam Kabinet Prabowo, Ada Herindra Hingga AHY

Empat anggota Kabinet Prabowo-Gibran merupakan peraih Adhi Makayasa atau penghargaan tahunan bagi lulusan terbaik dari setiap matra TNI.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sosok 4 Lulusan Terbaik TNI Peraih Adhi Makayasa Dalam Kabinet Prabowo, Ada Herindra Hingga AHY
Kolase Tribunnews.com
Muhammad Herindra, Donny Ermawan Taufanto, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan jajaran menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga Kabine Merah Putih, Minggu (20/10/2024).

Mereka dilantik langsung oleh Prabowo pada Senin (21/10/2024).

Dari nama-nama yang diumumkan, terdapat sejumlah nama yang memiliki latar belakang militer.

Tercatat, empat di antaranya merupakan peraih Adhi Makayasa atau penghargaan tahunan bagi lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan POLRI.

Berikut ini sosok mereka berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber:

1. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra (Akmil 1987)

Sebelum menjabat Kepala BIN, Herindra adalah Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

Berita Rekomendasi

Pria kelahiran Magelang 30 November 1964 itu memiliki pengalaman dinas kemiliteran yang mentereng.

Baca juga: Pesan Prabowo ke Mentan Amran Sulaiman: Jangan Korupsi, Kejar Swasembada Secepatnya

Dia pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode Juli 2014-September 2016 dan Pangdam III Siliwangi pada September 2016 sampai Oktober 2017.

Sementara, di lingkungan Mabes TNI, Herindra pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI pada Maret 2018 sampai Oktober 2020 dan Kepala Staf Umum TNI pada Oktober 2020 sampai Desember 2020.

Herindra juga memiliki segudang pengalaman tugas di bidang intelijen di antaranya asisten senior intelijen di Kodam I Bukit Barisan, asisten intelijen Danjen Kopassus yang saat itu dijabat Mayjen Pramono Edhie Wibowo, asisten intelijen Kasdam Jaya, hingga direktur penelitian dan pengembangan di Pusat Intelijen Angkatan Darat.

Salah satu penghargaan yang diraih Herindra adalah Brevet Kualifikasi Penanggulang Teror di samping pengalamannya yang juga beragam di satuan elite Kopassus Satuan Penanggulangan Teror (Sat Gultor) 81 mulai dari Dan Tim, Perwira Pelatih, hingga Danyon.

2. Wakil Menteri Pertahanan Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto (AAU 1988 A)

Sebelum ditunjuk memjadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) di Kabinet Merah Putih, Donny juga telah berpengalaman cukup lama bekerja bersama Prabowo di Kementerian Pertahanan.

Donny sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan selama kurang lebih empat tahun sejak Mei 2020 sampai Oktober 2024.

Sebagai Perwira Tinggi TNI yang berasal dari Korps Penerbang Tempur, pria kelahiran Surakarta 12 Desember 1965 itu juga memiliki pengalaman tugas kedinasan yang beragam.

Baca juga: Namanya Tak Ada Dalam Jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Prabowo, Raffi Ahmad Bilang Begini

Mengawali kariernya di Penerbang Sakdron Udara 15, Donny juga sempat menjabat sebagai Komandan Skadron 15 tersebut.

Selain itu, Donny juga pernah menjabat sebagai Atase Pertahanan RI di Brazil pada 2009.

Donny juga pernah menjabat sebagai Danlanud Iswahyudi yang merupakan salah satu sarang dari Pesawat Tempur andalan TNI AU F-16 pada 2014 sampai 2015.

Donny juga sempat menjabat Wakabais TNI pada 2017 dan Danseskoau pada 2018 - 2019.

Sebelum menjabat sebagai Sekjen Kemhan, Donny dipercaya menjabat Panglima Koopsau II pada 2019-2020.

3. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Mayor Inf (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Akmil 2000)

Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada 2020 lalu, AHY pernah berdinas di TNI.

AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad pernah ditunjuk menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh pada 2002.

Dalam operasi tersebut, AHY terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus).

AHY selanjutnya mengemban tugas sebagai perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A dalam misi perdamaian PBB. 

Ia ditugaskan di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang selama 34 hari.

Dia juga sempat mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007.

Selain itu, AHY tercatat pernah dilibatkan dalam tim pendirian Universitas Pertahanan.

Keponakan dari mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo itu lalu menempuh pendidikan militer di US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, Amerika Serikat (AS) pada 2011 dan menjadi lulusan terbaik. 

Putra sulung Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu juga meraih Medali dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, The Order of Saint Maurice dari Pimpinan Infanteri Nasional AS. 

Setelah kembali ke Indonesia, AHY yang juga cucu dari Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo yang berperan sangat besar dalam penumpasan Pemberontakan Gerakan 30 September itu, berdinas sebagai Kepala Seksi Operasi (Kasiops) di Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad. 

AHY lalu sekolah lagi di AS pada 2015 dan meraih predikat Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas. 

AHY juga pernah ditugaskan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning dan sempat memimpin latihan bersama pasukan Australia di Darwin pada tahun 2016.

Pada 2017, pria kelahiran Bandung 10 Agustus 1978 itu kemudian memulai karier politiknya sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

4. Menteri Transmigrasi Letnan Kolonel (Purn) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (Akmil 1999)

Suryanagara tercatat pensiun dini setelah bertugas sekira 20 tahun dalam dinas militer.

Pangkat terakhir pria kelahiran Pandeglang 10 Maret 1977 itu adalah Letnan Kolonel.

Mantan Perwira TNI yang berasal dari satuan Kavaleri itu juga tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di satuan baik sebagai Komandan Pleton maupun Komandan Kompi Tank di jajaran Kostrad.

Suryanagara tercatat ikut membidani dan membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor. 

Mabes TNI kemudian menugaskan Suryanagara sebagai Instruktur Internasional pertama TNI di bidang Misi Pemeliharaan Perdamaian pada 2010.

Saat mengembangkan PMPP TNI, Suryanagara juga ditugaskan sebagai staf pimpinan di Mabes TNI baik sebagai Staf Pribadi Kasum TNI, maupun Panglima TNI. 

Suryanagara juga sempat ditarik ke Istana Negara untuk membantu tugas-tugas kepresidenan. 

Kandidat Doktor bidang Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran, Bandung itu juga pernah menempuh pendidikan Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, Kansas, AS.

Pria yang juga menulis banyak publikasi di bidang kemiliteran itu juga tercatat sebagai Sarjana Ilmu Hukum Universitas Narotama dan Sarjana Pertahanan dari Indore University, India.

Selain penulis, Suryanagara juga berpengalaman di bidang bisnis dan akademisi khususnya dalam bidang strategi, geopolitik, intelijen, pertahanan, keamanan nasional dan regional, serta perdamaian internasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas