DPR Minta Kejaksaan Tangkap Hakim yang Jadi Mafia Peradilan Buntut Kasus Ronald Tamnur
DPR minta pengadilan negeri lainnya juga perlu dipantau jika ada hakim nakal yang telah menjadi mafia peradilan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Nazaruddin Dek Gam, mengapresiasi Kejaksaan Agung RI yang telah menangkap hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang memvonis bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur (GRT) dalam perkara pembunuhan Dini Sera Afrianti.
"Kami minta terus pihak Jaksa Agung untuk melakukan tindakan-tindakan yang lainnya. Sekali lagi apresiasi yang sangat luar biasa kepada pak Jaksa Agung yang telah menangkap atau yang telah meng-OTT-kan tiga hakim di PN Surabaya," kata Dek Gam saat dikonfirmasi, Kamis (24/10/2024).
Dek Gam mengharapkan penindakan tidak bisa berhenti sampai sini saja.
Menurutnya pengadilan negeri lainnya juga perlu dipantau jika ada hakim nakal yang telah menjadi mafia peradilan.
"Ini tidak cukup di PN Surabaya aja, PN-PN lain juga wajib dipantau perlu dipasang jaringan-jaringannya agar kita bisa menangkap hakim-hakim yang nakal hakim-hakim yang merugikan orang lain, hakim-hakim mafia-mafia peradilan. Kita mendukung langkah ini," pungkasnya.
Baca juga: Profil Singkat 3 Hakim yang Ditangkap Terkait Suap Ronald Tannur, Ada Lulusan Luar Negeri
Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang memvonis bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur (GRT) dalam perkara pembunuhan Dini Sera Afrianti.
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah membenarkan adanya penangkapan oknum hakim tersebut.
Penangkapan ini terkait dengan penyidikan dugaan suap atau gratifikasi Oknum Hakim PN Surabaya oleh Tim Penyidik pada JAM Pidsus Kejaksaan Agung RI.
Sementara itu, Juru Bicara Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata mengaku sudah mendengar adanya giat penyidikan yang dilakukan oleh Kejagung.
“Iya sudah mendengar,” kaya Mukti saat dikonfirmasi, Rabu (23/10/2024).
Namun, dia belum mengetahui secara jelas terkait penangkapan tersebut. Pihaknya masih menunggu kabar dari KY Jawa Timur yang berkoordinasi dengan kejaksaan.
“Kantor Penghubung KY Jatim sedang memastikan peristiwanya dengan kejaksaan,” ujarnya.
KY sebelumnya menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap (pemecatan) dengan hak pensiun kepada tiga hakim yang menjatuhkan vonis bebas kepada terdakwa Ronald Tannur.
Mereka di antaranya Ketua hakim Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo setelah diduga terbukti melanggar Kode Etik Pedoman dan Perilaku Hakim (KEPPH).
"Para terlapor terbukti melanggar KEPPH, dengan klasifikasi tingkat pelanggaran berat," kata Anggota Komisi Yudisial RI dan Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Joko Sasmito saat sidang pleno KY.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.