Dukung Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo, M Qodari Bakal Sumbang Lahan 14.765 Meter Persegi
Qodari menyebut, tanah yang akan disumbangkan seluas 14.765 m² terletak di Jalan Soekarno III, Menteng, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) M Qodari berencana menyumbangkan lahan miliknya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Dikatakan Qodari, hal tersebut merupakan bentuk dukungan untuk program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Qodari menyebut program tiga juta rumah per tahun ini sebagai cita-cita besar Presiden Prabowo yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya di daerah pedesaan.
"Jadi, saya rencana menyumbangkan lahan dalam rangka mendukung dan mewujudkan cita-cita besar Presiden Prabowo untuk membangun perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," kata Qodari kepada wartawan, Selasa (5/11/2024)
Qodari juga mendukung langkah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait, atau yang biasa disapa Bang Ara, yang telah memulai upaya merealisasikan gagasan besar Prabowo dalam mewujudkan program tiga juta unit rumah per tahun selama masa kepemimpinan lima tahun ke depan.
Langkah itu, kata Qodari, dimulai dengan menyumbangkan lahan pribadi Maruarar untuk membangun perumahan rakyat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Prabowo Hapus Utang Macet Petani, Nelayan, dan Pelaku UMKM
Menurut Qodari, langkah Maruarar tersebut perlu didukung dan dijadikan contoh bagi semua pihak yang memiliki kemampuan dalam berkontribusi untuk negara, menghadirkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Saya dukung langkah yang telah dimulai oleh Pak Maruarar Sirait dalam mewujudkan program tiga juta Prabowo-Gibran yang diawali dengan contoh yang bagus, yakni menyumbangkan tanahnya seluas 2,5 hektare di Kota Tangerang," ujar Qodari.
"Itu langkah yang progresif dan patut dijadikan contoh bagi kalangan pengusaha swasta dalam mendukung program 3 juta rumah bagi masyarakat yang kurang mampu," tambahnya.
Qodari menyebut, tanah yang akan disumbangkan seluas 14.765 m⊃2; terletak di Jalan Soekarno III, Menteng, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
"Saya dan adik saya, Wadi, mau ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan tanah untuk membangun perumahan rakyat. Ini adalah bukti semangat gotong royong yang digerakkan oleh Bang Ara," ungkap Qodari.
Baca juga: Anggota DPR PDIP Ingatkan Prabowo Hati-hati Proyek Food Estate: Zaman Soeharto dan Jokowi Gagal
Qodari menekankan pentingnya peran serta masyarakat, khususnya pengusaha swasta, dalam pencapaian target program ini. Ia menyebut bahwa keterlibatan sektor swasta akan mempercepat realisasi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Lebih lanjut, Qodari mengatakan bahwa program pembangunan tiga juta rumah perlu didukung secara gotong royong, baik melalui sumbangan tanah maupun kontribusi dalam bentuk jasa dan lainnya.
Oleh karena itu, Qodari mengajak para pengusaha swasta untuk tergerak hatinya mengikuti langkah Maruarar Sirait dalam mendukung pembangunan rumah bagi rakyat.
"Bang Ara sudah memulai gerakan dengan contoh yang baik dengan menyumbangkan tanahnya, dan saya juga ikut menyumbang. Semoga ke depan para pengusaha swasta akan tergerak dan tertarik untuk menyumbangkan tanah mereka," ujar Qodari.
Qodari menilai pentingnya membangun gotong royong dalam membangun rumah untuk rakyat agar menumbuhkan kepedulian sosial. Selain itu, kebutuhan anggaran untuk membangun tiga juta rumah sangat besar sehingga langkah gotong royong ini dianggap tepat.
"Semoga gerakan yang sudah dimulai oleh Bang Ara bisa dicontoh oleh para pengusaha swasta sehingga nanti ke depannya akan berbondong-bondong memberikan bantuan," jelas Qodari.
Baca juga: Gaji Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden, Rp 13 Juta setelah Dipotong Pajak
Dia pun mengajak para pengusaha dan donatur di seluruh Indonesia untuk turut menyumbangkan lahan atau aset lain demi mewujudkan target besar ini.
“Mari kita wujudkan mimpi masyarakat miskin untuk memiliki rumah layak huni. Ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah," tambahnya.
Qodari menjelaskan, pembangunan 3 juta rumah merupakan visi Prabowo-Gibran yang ingin menghadirkan hunian layak bagi masyarakat kurang mampu dan berpenghasilan rendah.
Hal ini, menurutnya, tidak hanya membantu mengurangi kesenjangan sosial, tetapi juga menciptakan stabilitas sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
Qodari berharap dengan adanya dukungan luas dari berbagai kalangan, program tiga juta rumah ini bisa terealisasi tepat waktu, sekaligus memberikan dorongan positif bagi sektor konstruksi nasional.
Ia pun mengimbau semua pihak untuk berkontribusi secara nyata, menegaskan kolaborasi dalam bentuk nyata akan lebih berdampak daripada sekadar kritik.
"Program tiga juta rumah ini diharapkan menjadi bukti nyata komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menghadirkan solusi untuk tantangan perumahan bagi rakyat kecil," pungkas Qodari.
Menteri PKP Ingin Program 3 Juta Gotong-royong
Menteri PKP Maruarar Sirait, memastikan akan menggandeng semua pihak untuk mewujudkan program itu untuk merealisasikan program 3 juta rumah yang rencananya dimulai pada 2025,
"Saya sudah sampaikan kepada Pak Presiden konsep saya kalau diterima, ini adalah gotong royong semua," kata Maruarar di Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024) malam.
Dia mengaku telah menghubungi sejumlah pengusaha untuk berpartisipasi dalam program 3 juta rumah ini.
Selama lima tahun ini, Maruarar juga mengaku banyak berkecimpung di dunia usaha dan saat ini berupaya memanfaatkan relasinya di dunia usaha untuk merealisasikan program 3 juta rumah.
"Saya sudah telepon teman-teman saya, pengusaha juga bisa membantu," ujarnya.
Baca juga: Mendikdasmen: Keputusan soal UN, Kurikulum Hingga Zonasi Ditetapkan di Awal Tahun Ajaran Baru
Dia menegaskan, kontribusi dari sektor swasta akan sangat membantu, terutama dalam hal penyediaan dana membangun huniannya.
Menurut Maruarar, kontribusi ini dapat menjadi bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
"Nanti mungkin tanahnya dari negara, teman-teman (pengusaha) bisa membantu untuk membangunnya seperti itu, sebagai bagian dari CSR mereka," ucapnya.
"Saya yakin kita akan bikin sistem yang transparan. Saya pikir harus membuat kepercayaan publik yang tinggi," tutur Maruarar menambahkan.