Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemicu Meninggalnya Amanda Marisa, Korban Tewas Satu-satunya di Kecelakaan Tol Cipularang Km 92

Saat kejadian, Amanda bersama keluarga majikannya sedang dalam perjalanan dari Padalarang kembali ke Jakarta naik mobil Toyota Avanza warna silver.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pemicu Meninggalnya Amanda Marisa, Korban Tewas Satu-satunya di Kecelakaan Tol Cipularang Km 92
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Sonia Aprilia (22), kakak Amanda Marisa alias Sasa (13) menunjukkan foto adiknya yang meninggal dalam kecelakaan beruntun di ruas tol Cipularang Km 92 di Purwakarta, Jawa Barat, Senin sore lalu, 11 November 2024. Keluarga Amanda tinggal di Gang Harapan, Jalan Lenteng Agung RT 6 RW 7, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti) 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amanda Marisa, remaja berusa 13 tahun, adalah satu-satunya korban meninggal dalam kecelakaan beruntun yang melibatkan truk trailer pengangkut kertas karton bekas di ruas tol Cipularang Km 92B pada Senin sore, 11 November 2024 lalu.

Amanda Marisa sehari-harinya akrab siapa Sasa. Dia merupakan anak dari asisten rumah tangga (ART) di keluarga anggota TNI Yonzikon 13/KE dan sehari-harinya tinggal di Asrama Yonzikon 13 RT 02 RW 13, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Saat kejadian, dia diajak Kartika Eka Putri (27), istri anggota TNI dalam satu mobil. Turut serta dalam rombongan tersebut adalah anak Kartika Eka Putri yang masih bayi, berinisial berinisial NAP (2). 

Sore itu, mereka melakukan perjalanan dari Padalarang kembali ke Jakarta naik mobil Toyota Avanza warna silver.

Saat melintas di Tol Cipularang Km 92B, mobil yang mereka tumpangi menjadi korban kecelakaan beruntun tersebut. 

Amanda Marisa meninggal di lokasi kejadian. "Yang meninggal ini, anak dari asisten rumah tangga," ungkap Danyonzikon 13/KE, Letkol Czi Dedi Tri Sulistyo saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (12/11/2024).

Berita Rekomendasi

Amanda dan orangtuanya tinggal di Gang Harapan, Jalan Lenteng Agung RT 6 RW 7, Jakarta Selatan.

Penyebab Meninggalnya Amanda Marisa

Pihak RS Abdul Radjak di Purwakarta yang menerima jenazah Amanda sesaat setelah kecelakaan terjadi menyatakan, Amanda meninggal di tempat kejadian kecelakaan karena badannya terkena benturan sangat keras.

Kepala dan tubuh Amanda terhantam tumpukan kertas bekas muatan truk yang menyeruduk Toyota Avanza yang ditumpanginya.

Hasil otopsi dokter RS Abdul Radjak menyatakan, Amanda mengalami pecah pembuluh darah di kepala.

Sonia Aprilia (22) kakak kandung korban, menduga adiknya sempat berupaya melindungi balita berinisial NA (2), anak Kartika Eka Putri, yang merupakan majikan ibunya.

Keluarga orangtua Amanda sangat terpukul atas kepergian tak terduga dialami Amanda.

Sonia Aprilia terkejut karena melihat tubuh adiknya itu tak banyak mengalami luka parah sama sekali. Ia mengaku hanya melihat luka goresan di punggung belakang Amanda Marisa.

Makam Amanda Marisa OK
Makam Amanda Marisa alias Sasa (13) korban meninggal dalam kecelakaan beruntun di ruas tol Cipularang Km 92 di Purwakarta, Jawa Barat, Senin sore lalu, 11 November 2024.

"Luka badan dari depan enggak ada. Cuma kalau dari belakang di bagian punggung ada luka goresan kaca mungkin sedikit. Tapi enggak terlalu parah juga sebenarnya. Bersih kok dia dari atas sampai bawah enggak ada luka parah," ungkap Sonia Aprilia, kakak korban tewas Amanda Marisa, dikutip dari TribunBogor.com, Rabu (13/11/2024).

Amanda Sempat Minta Es Krim ke Ayahnya

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Amanda Marisa ternyata sempat memiliki permintaan terakhir.

Dikutip dari Tribun Bogor, Amanda sempat merenget ke ayah kandungnya.

Saat itu Amanda minta dibelikan es krim ke ayah kandungnya. "Sebelum berangkat ke Bandung sempat minta beliin eskrim McD ke bapaknya," ujar Dedi.

Baca juga: Rouf Sopir Truk Maut Tinggal di Rumah Anyaman Bambu, Punya 5 Anak dan Rawat Kakaknya yang Lumpuh

Siapa sangka ungkapannya itu menjadi permintaan terakhirnya.

Selain itu, sang kakak mengungkap firasat sebelum Amanda menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut.

Sonia menceritakan awalnya Amanda sempat tak diizinkan ibunya untuk mengikuti majikan dalam perjalanan ke Bandung.

Kondisi truk trailer pengangkut kertas karton bekas yang diduga kuat menjadi pemicu kecelakaan maut di ruas tol Cipularang Km 92 Purwakarta, arah ke Jakarta, Senin sore, 11 November 2024.
Kondisi truk trailer pengangkut kertas karton bekas yang diduga kuat menjadi pemicu kecelakaan maut di ruas tol Cipularang Km 92 Purwakarta, arah ke Jakarta, Senin sore, 11 November 2024. (dok. Jasa Marga)

Sonia Aprilia menuturkan, awalnya sang adik diajak oleh keluarga anggota TNI yang merupakan majikan ibunya untuk pergi ke Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (8/11/2024).

Sasa diajak untuk nememani NAP anak majikan Kartika Eka Putri karena sudah sangat dekat dan dianggap seperti keluarga sendiri.

Baca juga: Hasil Olah TKP: Rouf, Sopir Truk Maut Kecelakaan Tol Cipularang Km 92 Gunakan Persneling Gigi 4

Saat itu Sonia mengaku tak langsung memberikan izin dan meminta Kartika untuk menghubungi ibunya terlebih dahulu.

Sama seperti Sonia, ibu kandung Amanda juga rupanya tidak langsung memberikan izin.

Namun, karena pertimbangan kedekatan dengan keluarga majikannya itu, Amdan pun akhirnya diizinkan dengan janji akan pulang pada Minggu (10/11/2024).

Akhirnya Amanda dengan Kartika Eka Putri dan NAP pergi ke Bandung.

Selama pergi di Bandung, tak ada kejaian aneh. Kartika yang awalnya berjanji akan pulang pada hari Minggu (10/11/2024), kembali menghubungi Sonia.

Kartika meminta izin untuk pulang pada hari Senin (11/11/2024), atau pada hari kecelakan beruntun itu terjadi.

Baca juga: Pagi Ini Polisi Olah TKP Kecelakaan Maut Tol Cipularang Km 92, Lalu Lintas Dialihkan

Sonia awalnya tidak setuju dengan pemintaan itu karena Sasa harus masuk sekolah pada hari Senin karena Sasa sudah minta izin untuk tak ikut upacara Hari Pahlawan di sekolahnya pada hari Minggu.

Sonia pun sempat meminta Kartika untuk memulangkan Sasa terlebih dahulu menggunakan taksi online dari Bandung ke Jakarta.

Namun permintaan itu ditolak Kartika dengan alasan ongkos yang terlalu mahal.

Keinginan Sonia agar Sasa pulang hari Minggu pun tak terwujud karena Kartika sudah mendapat izin dari ibunya Sasa agar bisa pulang hari Senin karena harus mengantar adik Kartika berobat.

Hingga akhirnya pada Senin sore perasaan Sonia sudah mulai tak karuan. Adiknya yang seharusnya sudah sampai di rumah sore itu ternyata tak kunjung pulang.

Sonia pun memutuskan untuk menghubungi Kartika menanyakan kondisi mereka.

“Saya chat, ‘Bu, sudah sampai mana ya, bu? Bu, ibu gapapa kan ya bu?’ Tapi ternyata HP-nya tidak aktif. Biasanya kalau dia (Kartika) pulang, misal macet atau apa pasti ngabarin saya, minta maaf agak telat pulangnya,” kata Sonia.

Hingga malam hari, Sonia akhirnya melihat berita soal kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

Laporan: Hilda Rubiah | Sumber: Tribunnews Bogor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas