Segera Dipulangkan ke Filipina, Mary Jane Mengaku Bersyukur, Bahagia dan Ucapkan Terima Kasih
Mary Jane sudah mengetahui soal berita pemulangannya sejak kemarin dan saat ini, kondisinya sangat baik tetap berkegiatan di Lapas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso akan dipulangkan ke negara asalnya.
Ini disampaikan Presiden Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr atau Bongbong Marcos melalui Instagram resminya.
'Mary Jane Veloso pulang', bunyi postingan Bongbong Marcos yang dilihat dalam akun Instagramnya @bongbongmarcos, pada Rabu (20/11/2024) kemarin.
Mengonfirmasi hal ini, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II B Yogyakarta menggelar jumpa pers, Kamis (21/11/2024).
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Yogyakarta, Evi Loliancy mengatakan, terpidana Mary Jane sudah mengetahui soal kabar dirinya akan dipulangkan ke negaranya.
"Kemarin, Mary Jane sudah mengetahui soal berita pemulangannya.
Baca juga: Marcos Jr: Mary Jane Veloso Dibawa Pulang ke Filipina setelah Perjalanan yang Panjang dan Sulit
Untuk saat ini, kondisinya sangat baik dan tetap berkegiatan di Lapas.
Dirinya mengaku sangat senang akan kabar tersebut,"ujarnya
Atas kabar pemulangannya tersebut, kata Evi, terpidana Mary Jane pun menitipkan pesan yang disampaikan secara langsung kepadanya pada pagi ini.
Adapun, isi pesan tersebut berisikan:
1. Mengucap Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkatnya dimana saya (Mary Jane Veloso) sudah menunggu berita ini sejak lama (selama kurang lebih 15 tahun)
2. Sangat berbahagia mendengar ada kesempatan yang terbuka atas harapan untuk bisa pulang dan berkumpul keluarga
3. Mengucap syukur dan terimakasih kepada semua orang yang terus berusaha agar saya (Mary Jane Veloso) bisa kembali ke negaranya serta berkumpul kembali dengan keluarga
4. Mengucap terimakasih kepada presiden Filipina dan presiden Indonesia serta Menteri Menko Kumham dan Imipas yang sudah dipakai Tuhan untuk menjadi perantara doa doanya saya (Mary Jane Veloso) untuk bisa kembali ke negaranya dan berkumpul kembali dengan keluarganya
5. Juga mengucap terimakasih terhadap kedutaan Filipina yang selama menjalani pidana yang selalu ada dan selalu membantu saya (Mary Jane Veloso)
6. Mengucap terimakasih kepada keluarga besar Lapas Perempuan Yogyakarta yg selama menjalani masa pidana telah memfasilitasi saya dalam menjalani pembinaan kepribadian dan kemandirian seperti beribadah rutin , membatik, shibori, melukis sehingga saya dapat memiliki keterampilan tersebut . Dimana hasil dari pembinaan kemandirian tersebut saya mendapatkan premi yg saya jadikan tabungan saya untuk keluarga saya di filipina.
7. Saya (Mary Jane Veloso) mengucapkan terimakasih kepada Romo Kieser pendamping kerohanian saya selama ini mendampingi dan menguatkan saya selama menjalani masa pidana
Kasus Mary Jane ini berawal dari temuan heroin seberat 2,6 kilogram di dalam koper yang dibawanya saat tiba di Bandara Adisutjipto, Sleman, DI Yogyakarta, pada April 2010.
Setelah melewati proses hukum yang panjang di Indonesia, pada Oktober 2010, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman menjatuhkan vonis hukuman mati.
Vonis ini lebih berat dari tuntutan jaksa, yaitu pidana seumur hidup.
Mary Jane sempat dijadwalkan dieksekusi di Nusakambangan, Jawa Tengah, pada 29 April 2015.
Penundaan terjadi pada menit terakhir setelah Maria Cristina Sergio, orang yang diduga merekrutnya, menyerahkan diri ke polisi Filipina sehari sebelum eksekusi. (ndg)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Tujuh Pesan Mary Jane dari Balik Jeruji Besi