Daftar Kepala Negara yang Ditemui Presiden Prabowo selama Lawatan ke Luar Negeri, Bahas Apa Saja?
Inilah daftar pimpinan negara yang ditemui Presiden Prabowo Subianto ketika lawatan ke 5 negara, mulai dari China hingga Inggris.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
Lawatan terakhir Prabowo adalah ke negeri Ratu Elizabeth, yakni Inggris dan akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Inggris serta Wali Kota London.
Prabowo juga dikabarkan dijamu dengan acara minum teh dengan Raja Charles di Istana Buckingham, London dan juga bertemu dengan pengusaha British Petroleum.
Prabowo bertemu dengan PM Inggris, Keir Starmer, di kantor PM Downing Street 10, London, Inggris, pada Kamis (21/11/2024).
Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama antara Indonesia-Inggris.
PM Starmer menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kerja sama Indonesia-Inggris.
Menurut PM Starmer, saat ini kerja sama Indonesia-Inggris sudah berjalan dengan baik.
“Kita sudah banyak bekerja sama sebagai negara, dan saya yakin ada banyak hal strategis yang bisa kita bahas di sini,” ucap PM Starmer, dilansir presidenri.go.id.
Prabowo juga menambahkan bahwa kerja sama tersebut mencakup beberapa sektor.
“Mereka juga minat membantu kita di beberapa sektor, sektor ekonomi tentunya, perikanan, kemudian pendidikan, kesehatan, dan pertahanan,” ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo dan PM Starmer kompak menyuarakan perdamaian untuk konflik yang terjadi di Gaza
Mereka juga menyuarakan pembebasan semua sandera, penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan, kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional, dan de-eskalasi di semua pihak.
Selain situasi di Gaza, Prabowo dan PM Starmer menyerukan de-eskalasi konflik di Lebanon dan mendesak penyelesaian yang damai dan diplomatis.
Lalu, dalam konteks perang di Ukraina, keduanya menggarisbawahi komitmen untuk menegakkan hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB.
Mereka mengatakan, agar perdamaian dapat berlangsung adil dan berkelanjutan, kedua pihak berpegang teguh pada prinsip kedaulatan dan integritas teritorial serta dibangun atas dasar keterlibatan dan dialog yang inklusif.
(Tribunnews.com/Rifqah/William Jonata/Igman Ibrahim/Hendra Gunawan) (Kompas.com)