Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakta Konsumen Nasional: Konsumen Produk Tembakau Butuh Keadilan dalam Regulasi

Rembuk Konsumen ini menjadi upaya PakNas untuk menghapus stigma dan diskriminasi terhadap konsumen tembakau, sekaligus memastikan keadilan peraturan.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Pakta Konsumen Nasional: Konsumen Produk Tembakau Butuh Keadilan dalam Regulasi
Istimewa
Rembuk Konsumen yang diselengarakan oleh Pakta Konsumen Nasional, Kamis, 21/11/2024 di Sanggar Maos Tradisi, Sleman, menghadirkan narasumber Anggota Komisi VI DPR RI, GM Totok Hedi Santoso. 

"Regulasi seperti pelarangan identitas merek dan logo pada kemasan rokok dalam R-Permenkes malah bisa mendorong tumbuhnya pasar rokok ilegal yang merugikan negara dan konsumen," jelas Totok.

Awan Santosa, peneliti dari Mubyarto Institute, menekankan pentingnya evaluasi kebijakan yang lebih presisi.

"Ekosistem pertembakauan adalah bagian dari ekonomi gotong royong yang melibatkan jutaan petani, pekerja, dan pelaku UMKM. Kebijakan yang terlalu ketat bisa menghancurkan tatanan ini, meningkatkan angka rokok ilegal, dan menciptakan dampak sosial yang serius," ungkap Awan.

Baca juga: Ngadu Lewat Lapor Mas Wapres, Petani Tembakau Minta Perlindungan dari Tekanan Rancangan Permenkes

Ia juga mengingatkan bahwa kebijakan yang tidak matang justru akan gagal mencapai tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

"Dampaknya sangat berat, mulai dari kriminalisasi konsumen hingga tekanan ekonomi yang luar biasa. Regulasi harus benar-benar dievaluasi agar lebih adil dan berimbang," pungkasnya.

PakNas bersama berbagai komunitas konsumen terus mendorong pemerintah untuk menciptakan regulasi yang lebih adil dan inklusif.

Dengan melibatkan konsumen sebagai bagian dari proses penyusunan aturan, diharapkan kebijakan yang lahir tidak hanya melindungi kepentingan kesehatan masyarakat, tetapi juga memperhatikan hak-hak konsumen sebagai warga negara yang taat aturan dan kontribusi ekonominya. (*)

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas