Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei OECD: Digitalisasi dan Transisi Hijau Kunci Kemakmuran Masa Depan Indonesia

OECD menyebut Indonesia akan menjadi lebih kuat, digitalisasi dan transisi hijau menjadi kunci kemakmuran masa depan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Survei OECD: Digitalisasi dan Transisi Hijau Kunci Kemakmuran Masa Depan Indonesia
OECD
Ilustrasi mengenai Indonesia di situs OECD. Survei Penelitian Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) baru-baru ini menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi lebih kuat, digitalisasi dan transisi hijau menjadi kunci kemakmuran masa depan. 

Tingkat pengangguran telah turun dari 7,1% pada pertengahan tahun 2020, pada puncak pandemi, menjadi 4,9% pada pertengahan tahun 2024, di bawah kisaran pra-pandemi sebesar 5–5,5%.

Mengurangi kesenjangan gender dalam tingkat partisipasi kerja, serta mengurangi tingkat informalitas, akan membantu Indonesia memanfaatkan tenaga kerja yang tersedia secara maksimal. 

Mengalihkan pendanaan cuti hamil dari pengusaha ke asuransi sosial akan meningkatkan lapangan kerja formal di kalangan perempuan.

Tekanan pengeluaran pada pemerintah akan meningkat karena transisi hijau dan meningkatnya permintaan layanan publik oleh populasi yang lebih kaya dan lebih tua. 

Perluasan basis pajak, termasuk melalui pengecualian yang lebih sedikit dan penegakan hukum yang lebih kuat, diperlukan. 

Ini akan membantu menyerap tekanan pengeluaran yang meningkat, sekaligus menjaga saldo anggaran tetap rendah.

Perbaikan lingkungan bisnis akan meningkatkan produktivitas. 

Berita Rekomendasi

Ada peluang untuk menurunkan hambatan terhadap investasi dan perdagangan asing, menegakkan netralitas kompetitif dengan lebih baik, serta merasionalisasi dan meningkatkan tata kelola perusahaan milik negara. 

Kemajuan berkelanjutan dalam meningkatkan pendidikan, termasuk dengan menyelaraskan kurikulum, juga akan memperkuat kapasitas produksi ekonomi dan meningkatkan standar hidup.

Sektor digital merupakan bagian yang terus berkembang dari ekonomi, tetapi kebutuhan infrastruktur hanya terpenuhi sebagian. 

Akses dan adopsi digital di kalangan bisnis masih kurang, dan keterampilan terkait masih belum memadai. 

Menghapus regulasi yang tidak diperlukan dapat memacu transisi digital. 

Akses digital di daerah pedesaan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan membantu mewujudkan ketahanan pangan.

Kesenjangan geografis, gender, dan usia dalam akses individu terhadap, dan adopsi, internet dan perangkat terkait perlu ditutup. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas