Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Kebudayaan Apresiasi Peluncuran Buku yang Dokumentasikan Kebaya

Miranti menerangkan, buku ini mendokumentasikan penggunaan kebaya dalam kehidupan sehari-hari

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Menteri Kebudayaan Apresiasi Peluncuran Buku yang Dokumentasikan Kebaya
istimewa
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran buku "Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan" yang mendokumentasikan warisan budaya takbenda Indonesia, khususnya kebaya, di Jakarta baru-baru ini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAMenteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran buku "Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan" yang mendokumentasikan warisan budaya takbenda Indonesia, khususnya kebaya, di Jakarta baru-baru ini.

Dia mengatakan, kebaya telah menjadi simbol keanggunan dan kekuatan perempuan Indonesia.

"Saya sangat mengapresiasi peluncuran buku ini yang disusun oleh Ibu Miranti Serad Ginanjar dan Ibu Emi Wiranto. Buku ini merupakan upaya penting dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan kita, terutama dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin global," kata Fadli Zon.

Penyusunan buku Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan dilakukan oleh pegiat budaya Miranti Serad dan Emi Wiranto berdasarkan riset, wawancara mendalam pada para tokoh, pakar sejarah, antropologi budaya dan para pewaris tradisi kebaya.

Tujuannya, untuk memastikan konten buku tidak hanya akurat, namun juga mampu menyampaikan esensi kebaya secara mendalam.

Baca juga: Fadli Zon Ajukan Reog Ponorogo Hingga Kebaya Jadi Situs Warisan Dunia ke UNESCO

Buku ini juga dilengkapi dengan foto-foto yang dikurasi secara rinci, menjadikannya tak sekadar informatif namun juga artistik.

Berita Rekomendasi

Buku ini juga menyematkan kode QR di berbagai ulasan, agar pembaca dapat mengakses video secara digital untuk mendapatkan visualisasi bahasan tentang kebaya.

Miranti menerangkan, buku ini mendokumentasikan penggunaan kebaya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu menjadi salah salah satu fokus bersama Emi Wiranto dalam penyusunan buku ini.

Menurut Miranti, kebaya di Indonesia benar-benar sudah menjadi bagian dari perempuan dan masyarakat Indonesia. Buktinya, kebaya dikenakan dalam berbagai kegiatan dan acara baik formal maupun nonformal.

Miranti menekankan, upaya pelestarian kebaya juga dilakukan dan didukung semua pihak. Misalnya ada aturan dari pemerintah yang mengatur tentang penggunaan busana nasional.

“Ketika bicara soal busana khususnya perempuan, kita tidak akan pernah bisa lepas dari kebaya. Hampir tiap wilayah di Indonesia Mempunyai busana khas masing-masing. Kebaya di tiap-tiap wilayah juga punya ciri khas masing-masing,” ucap Miranti.

Miranti menjelaskan, kebaya juga terus hidup dan menghidupi dan turut berkontribusi pada sektor ekonomi masyarakat, misalnya UMKM.

Dia mencontohkan, dengan semakin banyaknya perempuan Indonesia yang berkebaya dalam keseharian.

Hal tersebut menggerakan ekonomi para penjahit, pedagang di pasar-pasar tradisional hingga pasa modern, bahkan persewaan-persewaan busana dan asesorisnya.

“Kebaya yang terus hidup, bertransformasi dan mengikuti perkembangan zaman membuatnya bisa menghidupi. Kami percaya, kebaya akan terus lestari dan makin membumi di Tanah Pertiwi,” kata dia.

Buku ini awalnya dimaksudkan sebagai ‘dossier’ atau dokumen untuk melengkapi pengajuan kebaya sebagai warisan budaya adiluhung Indonesia kepada UNESCO agar diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Heritage) Dunia.

Kemudian, penyusunan buku ini meluas menjadi sebuah dokumentasi tentang upaya gigih perempuan Indonesia untuk keberlanjutan kebaya di Nusantara, serta usaha dan aktivitas komunitas penggiat kebaya untuk terus menjaga dan menghormati warisan budaya ini dan melestarikannya hingga ke generasi mendatang.  

“Kebaya adalah salah satu ikon budaya Indonesia yang menunjukkan keindahan dan kearifan lokal bangsa kita. Buku ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata Tim Nasional Kebaya Indonesia dalam menjaga Kebaya tetap hidup di tengah gempuran budaya global,” jelas Miranti.

Dia berharap setiap perempuan yang membaca buku ini bisa merasakan kebanggaan besar saat mengenakan kebaya dengan memahami cerita di balik setiap ragam kebaya nasional.

Caption:

Menteri Kebudayaan Fadli Zon (paling kanan) di acara peluncuran buku "Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan" di Jakarta.
 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas