Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kasus Polisi Tembak Siswa di Semarang, Anggota DPR Nilai Polri Perlu Lakukan Transformasi Total

Politisi PDIP itu mengaku prihatin dan menyayangkan sejumlah kasus yang melibatkan aparat kepolisian belakang ini, termasuk kasus di Semarang.

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Soal Kasus Polisi Tembak Siswa di Semarang, Anggota DPR Nilai Polri Perlu Lakukan Transformasi Total
dok.
Prarekonstruksi penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang oleh polisi, Selasa, 26 November 2024. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI, Wayan Sudirta, menilai Polri perlu melakukan transformasi total usai kasus polisi menembak siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, mencuat dan ramai disorot publik.

Transformasi total itu dilakukan mulai dari rekrutmen hingga pembinaan para jajaran Polri.

Baca juga: Kata Komnas HAM soal Penembakan Pelajar di Semarang

"Kepercayaan dan kepuasan masyarakat tentu harus dipulihkan supaya tidak ada lagi keraguan, terutama agar masyarakat tetap menghargai polisi sebagai penegak hukum dan pengayom masyarakat. Kedaruratan ini harus segera disikapi dengan kebijakan dan implementasi konkret," ujar Wayan kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).

Wayan meminta kasus penembakan yang melibatkan polisi termasuk kasus polisi tembak siswa di Semarang, harus diusut secara tuntas dan transparan baik dari sisi hukum dan etika. 

Baca juga: Rekaman CCTV dan Video di Handphone Jadi Alat Bukti Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang

"Jikalau diperlukan, seluruh pihak dapat memberi masukan kepada Komisi III DPR untuk mengevaluasi kinerja Polri dan perubahan UU Polri untuk mengevaluasi kewenangan, tugas, dan fungsi, serta peran Polri agar dapat terawasi dan terkendali dengan baik," pungkas Wayan.

Politisi PDIP itu mengaku prihatin dan menyayangkan sejumlah kasus yang melibatkan aparat kepolisian belakang ini, termasuk kasus di Semarang.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, kasus tersebut mencoreng wajah Polri sehingga publik kadang menganggap polisi dengan penyalahgunaan kewenangan, kriminalisasi, backing atau keterlibatan dalam pelanggaran hukum, penegakan hukum yang tidak transparan dan akuntabel, dan rentan intervensi. 

"Bagi saya dan tentunya Komisi III DPR, upaya reformasi atau transformasi Polri tentu bukan sama sekali tidak berjalan. Banyak inovasi layanan publik yang telah dilahirkan dan peran Polri di masyarakat yang patut diapresiasi," tegas dia.

Namun, Wayan menilai, semua pihak termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus mengakui tidak semua program perubahan tersebut berjalan mulus. 

Sejumlah persoalan tetap terjadi seperti kasus penembakan oleh polisi yang membutuhkan perubahan yang signifikan dan reformatif.

"Dimulai dari sistem kepemimpinan, strategi reformasi budaya dan struktur Polri, pengawasan, pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai aturan, pelatihan/pendidikan, hingga sistem rekrutmen polisi yang perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan segera. Hal ini menjadi urjen untuk segera diperbaiki," kata dia

Dia menambahkan, Polri juga perlu melakukan rekrutmen yang bersih dari pungli, pelatihan HAM dan pendidikan mental, serta kualitas yang terintegrasi dan berintegritas, pengawasan melekat dan ketat, sistem reward and punishment yang jelas dan terukur.

"Sistem kepemimpinan yang menjunjung tinggi pelayanan dan profesionalitas menjadi beberapa kunci untuk mengubah citra Polri yang buruk," pungkas dia.

Sebelumnya, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim memastikan penanganan oknum anggota terkait kasus penembakan siswa SMK di Semarangmasih berjalan.

Sosok oknum polisi berinisial RZ (38) berpangkat Aipda yang menembak siswa SMK di Semaranghingga tewas kini telah diamankan polisi.

“Kasus yang di Semarang masih pemeriksaan, ya sudah dipatsuskan sudah,” ucapnya kepada wartawan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024).

Baca juga: Kadiv Propam Tegaskan Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang Libatkan Pihak Eksternal

Dia menerangkan saat ini tim masih bekerja mengumpulkan bahan keterangan guna mengetahui fakta peristiwa hingga motif.

Abdul Karim meyakini bahwa pengungkapan kasus dilakukan secara transparan dan objektif.

“Kita lagi mengumpulkan bahan yang penting semua kita transparan melibatkan eksternal tidak ada yang kita tutupi,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugrohi menambahkan terkait pengambilan CCTV disekitar lokasi kejadian nanti akan disampaikan.

Hasil dari rangkaian penyelidikan menurutnya belum dapat diungkap.

"Itu nanti kita update setelah bahannya terkumpul dievaluasi dianalisa baru kita sampaikan,” pungkasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas