Soroti Kasus Polisi Tembak Polisi, Reza Indragiri Sebut Ada 'Wabah' di Tubuh Polri
Pakar Psiklog Forensik, Reza Indragiri Amriel menyoroti kasus polisi tembak polisi yang sedang ramai diperbincangkan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Itu yang lebih mendasar perubahannya pada mindset, bukan pada masa kedaluwarsa," ujarnya.
Reza menambahkan, perubahan mindset harus dilakukan sejak perekrutan anggota baru Polri.
Ada syarat penting dalam tahapan ini. Pertama, Polri harus bisa melihat potensi calon anggota polisi yang jelas kariernya ke depan.
"Haruslah mereka yang bisa kita prediksi kemajuan kariernya. Ini untuk menutup ruang bagi (polisi baru) titipan, seolah-olah ada orang-orang memiliki DNA polisi dari kakek moyangnya. Ini harus disingkirkan ."
"Syarat kedua, setiap orang yang masuk ke dalam institusi ini harus dipastikan memiliki derajat atau potensi kekerasan yang minimal. Sehingga organisasi Polri nantinya tidak akan kepayahan," beber Reza.
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Mengancam Polisi Lain usai Tembak AKP Ulil
Bahaya tidak diseleksi
Reza kemudian menggambarkan betapa bahayanya apabila penyaringan anggota baru Polri dilakukan serampangan.
Bisa jadi sekian persen anggota polisi memiliki agresivitas tinggi.
"Siapa yang jadi korban? Kitalah yang paling potensial sebagai kaum lemah untuk kemudian menjadi target penyalahgunaan senjata api oleh personil polisi," lanjutnya.
Terakhir, Reza berharap adanya sosok Kapolri baru yang memiliki orientasi penguatan organisasi.
"Dalam situasi seperti ini, yang paling dibutuhkan Polri adalah pimpinan yang betul-betul punya orientasi pada penguatan organisasi," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra)