Profil Heru Budi Hartono, Komut MRT Jakarta Sekaligus Stafus Mensesneg, Kekayaan Rp40 M Tanpa Utang
Profil Heru Budi Hartono resmi mengemban tugas sebagai Komisaris Utama (Komut) PT MRT Jakarta, punya harta kekayaan Rp 40 M tanpa hutang
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Profil Heru Budi Hartono resmi mengemban tugas sebagai Komisaris Utama (Komut) PT MRT Jakarta.
Mantan Pj Gubernur Jakarta ini ditunjuk nelalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT MRT Jakarta pada bulan Oktober lalu.
"Penunjukkan tersebut merupakan langkah-langkah penuegaran jajaran komisaris dan melengkapi posisi Dewan Komisaris PT MRT Jakarta untuk mendukung pembangunan MRT Jakarta tahap berikutnya," kata Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Nasruddin Djoko, Sabtu (30/11/2024), dilansir Kompas.com.
Beberapa waktu lalu, nama Heru Budi Hartono mencuat setelah resmi dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Stafsus Mensesneg).
Dengan jabatan yang dimiliki Heru Budi Hartono sekarang, otomatis ia bertanggung jawab terhadap dua jabatan beda instansi atau lembaga.
Lantas siapa profil Heru Budi Hartono yang malang melintang mengisi posisi jabatan pemerintahan?
Profil
Heru Budi Hartono lahir di Medan, Sumatra Utara, pada 13 Desember 1965.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Heru Budi Hartono pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar di Pakistan selama 3 tahun.
Heru Budi Hartono melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP PSKD I Jakarta Pusat.
Heru Budi Hartono lalu menempuh pendidikan SMA di Den Haag, Belanda.
Baca juga: VIRAL Aktivitas Olahraga Pound Fit di Stasiun MRT Bundaran HI Jakpus, Begini Tanggapan MRT Jakarta
Heru meraih gelar S-1 dan S-2 di Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta.
Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi Pilih Heru Budi Hartono Jadi Pj Gubernur DKI Gantikan Anies Baswedan
Riwayat Jabatan
Heru Budi Hartono bukan nama yang asing di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Heru memulai kariernya dengan menjadi Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993.
Selain itu, dirinya sempat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014 lalu.
Ia juga sempat digandeng Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017, melalui jalur independen.
Namun, Ahok akhirnya menggandeng Djarot Syaiful Hidayat, dan maju lewat jalur dukungan partai politik.
Baca juga: Survei Trust Indonesia: Bahtiar Calon Pj Gubernur DKI Teratas, Disusul Marullah Matali dan Heru Budi
Selengkapnya, berikut daftar riwayat jabatan Heru Budi Hartono sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari laman LinkedIn:
1. Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara, 1993-1995;
2. Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara, 1995-1999;
3. Kasubag Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara, 1999-2002;
4. Kasubag Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara, 2002-2007;
5. Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara, 2007-2008;
6. Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara, 2008-2012;
7. Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta, 2012-2013;
8. Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta, 2013-2014.
9. Wali Kota Jakarta Utara, 2014-2015;
10. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;
11. Kepala Sekretariat Presiden, sejak 2017.
Sempat Menjabat Wali Kota Jakut
Dikutip dari laman utara.jakarta.go.id, Heru Budi Hartono sempat menjabat Wali Kota Jakarta Utara menggantikan Bambang Sugiyono.
Prosesi pelantikan ini berlangsung di Waduk Danau Cincin Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (13/1/2014).
Saat itu, Heru Budi Hartono diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan sengketa tanah di taman BMW.
Tugas lain Heru yakni penyelesaian relokasi warga di Waduk Pluit dan rencana pembangunan rusun baru di Marunda.
Harta Kekayaan
Berdasarkan pelaporan harta kekayaan per 31 Desember 2023, Heru Budi Hartono total memiliki harta kekayaan senilai Rp 40 miliar saat menjabat Kepala Sekretariat Presiden.
Harta kekayaan Heru Budi Hartono yang tercatat pada laman Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) meliputi data harta dan hutang.
Berikut rinciannya:
I. DATA HARTA
A.TANAH DAN BANGUNAN Rp 23.271.346.868
1.Tanah dan Bangunan Seluas 144 m2/145 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI 772.320.000
2.Tanah Seluas 338 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , WARISAN 2.033.350.000
3.Tanah Seluas 3500 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI 260.693.000
4.Tanah Seluas 461 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI 1.429.100.000
5.Tanah Seluas 162 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI 825.390.000
6.Tanah Seluas 330 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI 2.573.186.000
7.Tanah dan Bangunan Seluas 80 m2/267 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI 3.843.400.000
8.Tanah dan Bangunan Seluas 154 m2/240 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI 1.900.000.000
9.Tanah dan Bangunan Seluas 77 m2/42 m2 di KAB / KOTA KARAWANG, HASIL SENDIRI 602.848.400
10.Tanah dan Bangunan Seluas 80 m2/267 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI 3.814.800.000
11.Tanah dan Bangunan Seluas 130.5 m2/177 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI 3.900.259.468
12.Tanah Seluas 114 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI 315.000.000
13.Tanah Seluas 154 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI 1.001.000.000
B.ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 847.636.200
1.MOTOR, HONDA ND. 125 KIRA Tahun 2003, HIBAH DENGAN AKTA 3.300.000
2.MOBIL, SUZUKI ESCUDO Tahun 1996, HASIL SENDIRI 46.000.000
3.MOBIL, TOYOTA HILUX Tahun 2015, HASIL SENDIRI 211.000.000
4.MOBIL, JIMNY JIMNY Tahun 2019, HASIL SENDIRI 242.000.000
5.MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2018, HASIL SENDIRI 26.700.000
6.LAINNYA, BROMPTON BROMPTON Tahun 2020, HASIL SENDIRI 30.000.000
7.MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER Tahun 2012, HASIL SENDIRI 288.636.200
C.HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 617.450.000
D.SURAT BERHARGA Rp 0
E.KAS DAN SETARA KAS Rp 15.558.614.816
F.HARTA LAINNYA Rp 0
II. HUTANG Rp 0
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 40.295.047.884
(Tribunnews.com/Chrysnha, Nuryanti) (TribunnewsWiki.com/Rakli Almughni) (Kompas.com)