Kemenpora-Gerbangtara Gandeng 5 Pihak Kolaborasi Membangun Pemuda di IKN
Dia pun menyampaikan, pembangunan IKN harus bersikap inklusif. Jangan sampai pembangunan IKN mengabaikan pembangunan dan sumber daya manusia khususnya
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama dengan Gerakan Bangun Nusantara (Gerbangtara) mengajak para pihak untuk berkolaborasi membangun pemuda di wilayah Kalimantan Timur, khususnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kemenpora dan Gerbangtara menggelar Workshop Komunitas Pemuda dan Pemuda Olahraga di Gedung Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (6/12/2024).
Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Hasintya Saraswati (Ayas) mengataan, perlu ada kolaborasi pentahelix untuk membangun indeks pembangunan pemuda (IPP).
Model kolaborasi pentahelix adalah kolaborasi yang melibatkan lima elemen utama, yaitu, pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media.
“Kolaborasi pentahelix adalah wujud nyata dari semangat gotong-royong dan kerja bersama yang menjadi fondasi pembangunan di Kalimantan Timur,” kata Ayas, dalam workshop tersebut, sebagaimana keterangan tertulis dikutip Minggu (8/12/2024).
Dia pun menyampaikan, pembangunan IKN harus bersikap inklusif. Jangan sampai pembangunan IKN mengabaikan pembangunan dan sumber daya manusia khususnya pemuda asli daerah Kalimantan Timur.
“Melalui pendekatan ini, kami yakin bahwa pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dapat tercapai, sejalan dengan visi Kalimantan Timur sebagai wilayah yang maju, mandiri, dan berdaya saing,” ujarnya.
Baca juga: Perjuangkan Generasi Muda Lebih Sehat, Pemerintah Upayakan Fasilitas Olahraga Ada di Setiap Sekolah
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti menyampaikan, pentingnya partisipasi pemuda dalam pembangunan IKN. Baginya, pemuda wajib berperan aktif berkontribusi membangun IKN.
“Pemuda adalah aset bangsa yang tak ternilai. Partisipasi aktif mereka dalam pembangunan IKN bukan hanya sebuah pilihan, tetapi kebutuhan mutlak untuk memastikan visi IKN sebagai kota masa depan yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan dapat tercapai,” katanya.
Aadapun Koordinator Konsorsium Gerbang Tara Aie Natasha, menyebut pemuda yang membangun IKN adalah pemuda yang tak bermasalah. Pemuda yang terbebas dari judi online yang saat ini menjadi ‘kanker’ di kalangan pemuda.
“Pembangunan IKN memerlukan generasi muda yang sehat, produktif, dan fokus pada kontribusi positif. Kita harus bersama-sama melindungi mereka dari pengaruh buruk, seperti judi online, yang bisa menghambat masa depan mereka dan pembangunan bangsa,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.