Aksi Bela Gus Miftah Mencuat Via Petisi, Air Mata Sunhaji Pedagang Es Teh hingga Dukungan Santri
Tiga hari setelah mengundurkan diri, ramai aksi pembelaan tolak pengunduran diri Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, ada apa?
Penulis: Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontroversi Gus Miftah usai menghina Sunhaji pedagang es teh hingga sinden Yati Pesek seakan tak ada habisnya.
Pengunduran diri Gus Miftah dari jabatanya sebagai Utusan Khusus Presiden tak membuat situasi reda.
Tiga hari setelah pengunduran diri, kini muncul aksi-aksi pembelaan bagi Gus Miftah, tuntut penolakan pengunduran diri.
Tribunnews.com merangkum aksi pembelaan terhadap Gus Miftah tersebut.
1. Petisi Penolakan Pengunduran Diri Gus Miftah, hanya 694 yang Tanda Tangan
Pengunduran diri Miftah Maulana Abdurrahman atau Gus Miftah sebagai dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, tak sepenuhnya mendapat dukungan publik.
Terkini, justru muncul petisi yang meminta Presiden RI Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah.
Petisi itu digagas oleh Agus Saripin di change.org.
Sejak petisi ini dibuat pada 7 Desember 2024 hingga 9 Desember 2024 hanya 694 yang tanda tangan.
Melalui petisi ini Agus Saripin mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk mendukung Gus Miftah tetap mengemban amanah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih.
Dalam petisi tersebut, Agus menyampaikan tiga poin permintaan.
Pertama, memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk tetap mempertahankan Gus Miftah sebagai sosok ksatria yang mengabdi dalam UKP (Utusan Khusus Presiden), dengan memberinya kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di dalam kekuasaan, dan mengurangi karakter bawaan yang telah terbentuk selama ini dari lingkungan jalanan.

Kedua, memohon kepada Gus Miftah untuk tetap bersedia mengabdi kepada bangsa dan negara melalui UKP di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto
Dan ketiga, mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersikap arif dan bijaksana layaknya bapak Sonhaji dan keluarga yang telah memaafkan Gus Miftah; dan pemberian maaf oleh bapak Sonhaji dan keluarga kepada Gus Miftah tidak dilanjutkan dengan kontroversi publik yang kurang sehat seperti menyerang pribadi Gus Miftah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.