Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kemenko Perekonomian Minta Pembahasan Permenkes Libatkan Petani dan Industri

Eko menilai pembahasan Rancangan Permenkes perlu melibatkan lebih banyak pihak terkait agar hasil akhirnya tidak merugikan salah satu sektor.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kemenko Perekonomian Minta Pembahasan Permenkes Libatkan Petani dan Industri
Tribunnews.com
Ilustrasi. Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Eko Harjanto, menilai pembahasan Rancangan Permenkes soal rokok perlu melibatkan lebih banyak pihak terkait agar hasil akhirnya tidak merugikan salah satu sektor. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Eko Harjanto, menilai pembahasan Rancangan Permenkes perlu melibatkan lebih banyak pihak terkait agar hasil akhirnya tidak merugikan salah satu sektor.

Dalam Permenkes tersebut terdapat penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek.  

"Kami berharap pembahasan ini dilakukan secara inklusif dengan mengundang semua pihak yang terdampak, termasuk asosiasi petani dan industri,” kata Eko melalui keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).

Dirinya menyoroti Rancangan Permenkes yang diinisiasi oleh Kemenkes terkait penyeragaman kemasan rokok.

Aturan ini dinilai melebihi standar Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang notabene tidak diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia.  

"Kami menerima banyak keluhan dari asosiasi petani dan industri. Mereka merasa pengaturan yang terlalu ketat justru akan menghambat kontribusi industri hasil tembakau (IHT) terhadap ekonomi, termasuk pembayaran cukai,” kata Eko.

Berita Rekomendasi

Eko juga mengingatkan bahwa IHT memiliki multiplier effect yang besar.

Hal ini mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga kontribusi terhadap pendapatan negara.

"Kami berharap kebijakan yang dihasilkan (untuk IHT) tidak mengekang, melainkan seimbang antara perlindungan kesehatan dan keberlangsungan industri," pungkas Eko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas