Reaksi KPK Tanggapi Megawati Soekarnoputri yang Akan Datang Jika Hasto Ditangkap
Megawati juga menyoroti keanehan sikap dan cara berpakaian penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti, saat memeriksa Hasto dan stafnya, Kusnadi.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespon pernyataan dari Ketus Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang akan mendatangi lembaga antirasuah tersebut jika Sekjennya, Hasto Kristiyanto ditangkap.
Dari riwayat yang ada, Hasto Kristiyanto tercatat pernah diperiksa dalam proses penyidikan kasus dugaan suap yang menjerat mantan kader PDI Perjuangan, Harun Masiku.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika mengaku jika penyidik sudah melakukan langkah penyidikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Saya tidak bisa mengomentari terkait hal itu ya, karena kembali penyidik akan melaksanakan kegiatan secara prosedural sesuai dengan aturan hukum yang ada," kata Tessa kepada wartawan dikutip Jumat (13/12/2024).
Menurutnya, semua pihak yang dilakukan penyidikan oleh penyidik bisa diproses hukum jika ditemukan alat bukti yang cukup dan tidak bisa mengada-ada.
Di sisi lain, Tessa mengatakan ada pengawasan ketat yang dilakukan Dewan Pengawas (Dewas) terhadap yang dilakukan oleh KPK.
"Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh KPK khususnya penindakan akan dilaksanakan sesuai aturan hukum yang ada," ucapnya.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keprihatinannya terhadap penyidikan kasus korupsi yang melibatkan mantan kader partainya, Harun Masiku, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam proses penyidikan tersebut, KPK telah beberapa kali memanggil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto untuk memberikan keterangan sebagai saksi.
"Saya bilang, kalau Hasto itu ditangkap, saya datang. Saya enggak bohong. Kenapa? Saya ketua umum, bertanggung jawab kepada warga saya, dia adalah Sekjen saya," ujar Megawati dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis”, yang berlangsung pada Kamis (12/12/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Megawati mendorong para praktisi hukum yang hadir untuk mengkritisi penanganan kasus Harun Masiku.
"Itu tahun 2019, coba ayo ahli hukum berani, hitung berapa semuanya yang ditahan," katanya.
Megawati juga menyoroti keanehan sikap dan cara berpakaian penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti, saat memeriksa Hasto dan stafnya, Kusnadi.
Ia menduga Rossa menyadari bahwa tindakan yang diambilnya tidak sepenuhnya sesuai prosedur, termasuk saat menyita buku catatan dan ponsel pribadi Hasto dari tangan Kusnadi.
"Lalu saya bilang, siapa itu Rossa? Katanya ininya KPK, tapi masa pakai masker, pakai apa namanya topi sing ada depannya iku. Iya toh? Berarti dia sendiri kan takut karena dia menjalani hal yang enggak benar," ujar Megawati.