KPK Optimis Harun Masiku Tertangkap usai Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka
Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengungkapkan optimisme KPK soal tertangkapnya Harun Masiku meski sudah bertahun-tahun menjadi buronan KPK.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara (Jubir) KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengungkapkan optimisme KPK soal tertangkapnya Harun Masiku.
Terlebih setelah sekarang KPK telah menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka, imbas terlibat dugaan suap hingga perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.
Tessa menyebut, pihaknya tetap optimis Harun Masiku akan ditemukan, baik dengan ditemukan penyidik, masyarakat, atau Harun Masiku sendiri menyerahkan diri ke KPK.
"KPK tetap optimis bahwa saudara Harun Masiku akan ditemukan."
"Apakah itu baik ditemukan oleh penyidik, oleh masyarakat, atau yang bersangkutan datang sendiri ke Gedung KPK nanti," kata Tessa dilansir Kompas TV, Jumat (27/12/2024).
Terkait perkembangan pencarian Harun Masiku, Tessa mengaku tak bisa mengungkapnya ke publik.
Mengingat proses pencarian Harun Masiku yang bersifat rahasia.
Tessa pun meminta publik untuk bersabar hingga nanti Harun Masiku ditemukan.
Saya tidak bisa menyampaikan, proses pencarian itu sifatnya kedap ya, rahasia."
"Jadi belum bisa dibuka ke publik apakah saat ini sudah diketahui atau bagaimana, kita tunggu saja tanggal mainnya," tegas Tessa.
Baca juga: Kala KPK Yakin Kasus Hasto Kristiyanto Bisa Sampai Penuntutan, Meski Harun Masiku Belum Ditangkap
Saat Harun Masiku Nyaris Ditangkap
Lima tahun berlalu namun keberadaan eks kader PDIP Harun Masiku belum juga terendus.
Kasus Harun Masiku kembali menguat setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditetapkan tersangka oleh KPK kemarin, Selasa (24/12/2024).
Kini, Harun Masiku buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu kabarnya terus diburu.
Meski informasi tentang Harun Masiku masih terus simpang siur.
Dia pernah diberitakan meninggal dunia.
Kabar lainnya dia tinggal di luar negeri, bahkan informasinya keluar masuk Indonesia dengan bebas.
Seperti misalnya saat beredar kabar pada 6 Januari 2024, Harun Masiku tercatat dalam data perlintasan keluar Indonesia menuju Singapura.
Kemudian masuk kembali masuk ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Batik pada 7 Januari 2024.
Pernah pula Harun Masiku dikabarkan berkeliaran di sekitar kompleks PTIK Polri.
Baca juga: Profil Brigjen Asep Guntur, Sosok Penting di Balik Penetapan Tersangka Hasto di Kasus Harun Masiku
Saat itulah, tim KPK kehilangan Harun Masiku.
Eks penyidik KPK, Novel Baswedan sempat mengungkapkan tim yang ditugaskan untuk melakukan OTT terhadap Harun mengalami intimidasi.
“Saat tim KPK melakukan OTT terhadap kasus tersebut, tim KPK diintimidasi oleh oknum tertentu dan Firli (Firli Bahuri Ketua KPK saat itu) diam saja,” ujar Novel kepada Kompas.com pada 24 Mei 2022.
Bahkan di bulan Januari 2024 lalu, Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menduga Harun Masiku telah meninggal lantaran tak kunjung tertangkap.
Baca juga: Eks Penyidik KPK Sebut Yasonna Laoly Saksi Kunci Kasus Harun Masiku, 2 Alasan Dicekal ke Luar Negeri
Cerita KPK Hampir Tangkap Harun Masiku
Lain lagi cerita, mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Praswad Nugraha.
Kata dia KPK sebenarnya pernah hampir menangkap Harun Masiku pada tahun 2021 silam.
Praswad menjelaskan, pada saat itu, tim gabungan yang mengejar Harun Masiku sudah mengidentifikasi keberadaan Harun Masiku.
"Bahwa benar pada awal tahun 2021, tim gabungan penyidik dan penyelidik yang dibentuk untuk mengejar buron Harun Masiku telah berhasil dan mengkonfirmasi keberadaan Harun Masiku," ujar Praswad saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Minggu (16/6/2024).
Praswad mengatakan, berdasarkan informasi dari intelijen, Harun Masiku berada di salah satu pulau yang berada di luar teritori Indonesia.
Baca juga: Detik-detik Hasto Suruh Harun Masiku Rendam Handphone di Air dan Segera Melarikan Diri
Kala itu, kata dia, Harun Masiku teridentifikasi sedang menyamar menjadi guru bahasa Inggris.
"Dia berada di suatu pulau dan menggunakan cover sebagai guru Bahasa Inggris. Cover tersebut digunakan, mengingat Harun Masiku memiliki latar kemampuan Bahasa Inggris pada saat mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Inggris," tuturnya.
Menurut Praswad, tim yang siap berangkat untuk menangkap Harun Masiku sudah mengonfirmasi laporan intelijen itu secara berulang.
Lalu, penyidik KPK pun meminta surat tugas kepada pimpinan KPK, mengingat operasi yang akan dilakukan berlokasi di luar wilayah Indonesia.
Baca juga: Hasto Jadi Tersangka, Maruarar Sirait: Sayembara Tangkap Harun Masiku Masih Berlaku
Ketika melaporkan operasi penangkapan Harun Masiku, tiba-tiba digulirkan lah penonaktifan karyawan KPK yang disebut gagal lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
"Pada saat setelah dilaporkan tersebut, tiba-tiba adanya penonaktifan pegawai yang dinyatakan TWK walaupun belum memasuki masa jangka waktu pemberlakuan UU KPK hasil revisi yang baru," kata Praswad.
"Itulah yang memperkuat dugaan bahwa sebetulnya TWK dibentuk untuk menghentikan langkah penyidik yang sedang berjalan, yang salah satunya adalah kasus Harun Masiku," sambung dia.
"Penangkapan Harun Masiku tidak lebih dari bahan bargain yang tidak akan kunjung direalisasikan," imbuh Praswad.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.