Bacaan Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun dalam Tulisan Arab serta Latin
Bacaan doa akhir tahun dan doa awal tahun, lengkap dengan tulisan arab dan latinnya.
Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Inilah bacaan doa akhir tahun dan doa awal tahun, dalam tulisan arab dan latinnya.
Dalam momen pergantian tahun, biasanya dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga di rumah.
Sebagai umat Muslim, menyambut Tahun Baru dapat dilakukan dengan memanjatkan doa.
Memanjatkan doa akhir tahun bisa menjadi cara bersyukur kepada Allah SWT.
Kemudian, menyambut Tahun Baru juga bisa dilakukan dengan memanjatkan doa awal tahun.
Adapun Tahun Baru 2025 jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025.
Doa Akhir Tahun
Menurut Habib Sayid Utsman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akhyar, berikut ini bacaan doa Nabi Muhammad SAW ketika menjelang Tahun Baru:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya:
“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Baca juga: Keutamaan Malam 1 Rajab, Waktu Mustajab untuk Memanjatkan Doa
Doa Awal Tahun
Simak doa awal tahun sebagaimana dikutip dari buku Terjemah Majmu Syarif karya NH Rifai:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Artinya :
"Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.
Ya Allah, Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-Mu yang agung dan kedermawanan-Mu yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba. Kami mohon kepada-Mu pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan,
Serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih."
Bentuk Muhasabah
Pada akhir dan awal tahun, sebaiknya kita melakukan muhasabah, yakni evaluasi diri, koreksi, dan introspeksi diri, serta usaha untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Dilansir laman sumsel.kemenag.go.id, simak tiga bentuk muhasabah yang dapat kita lakukan dalam usaha memperbaiki diri:
1. Muhasabah sebelum kita berbuat
Muhasabah ini dilakukan dengan memikirkan terlebih dahulu: apakah yang hendak kita lakukan sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya atau tidak. Orang yang beriman akan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Allah kehendaki, sebagaimana firman-Nya dalam QS at-Takwir, 81: 29, artinya: "Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam."
2. Muhasabah saat kita melakukan sesuatu
Muhasabah ini penting, agar kita selalu dapat mengontrol diri.
Kita akan menjauhi segala penyimpangan yang tidak sejalan dengan petunjuk dan tuntunan syariat Islam.
Seorang muslim harus merasakan bahwa dirinya berada dalam pengawasan Allah. Allah melihat seluruh apa yang dilakukan, kapan dan dimanapun ia berada.
Firman Allah dalam QS al-Buruj, 85: 9, artinya: "(Allah) yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu."
Dan Allah juga berfirman QS An-Nahl, 16: 128, artinya: "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan."
3. Muhasabah setelah kita melakukan sesuatu
Muhasabah ini dilakukan dengan maksud, agar kita dapat menemukan kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat.
Lalu kita berusaha untuk memperbaiki diri, menyesalinya dengan taubat: kembali ke jalan Allah, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Perintah Allah dalam QS al-Hasyr, 59: 18, artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.