Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fraksi PAN DPR Identifikasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024 yang Relatif Mampu Dilewati Pemerintah

Najib mengidentifikasi ada sepuluh tantangan yang mendera perekonomian bangsa dan negara ini sepanjang 2024.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Fraksi PAN DPR Identifikasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024 yang Relatif Mampu Dilewati Pemerintah
ist
Anggota Komisi XI DPR RI dari fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Ahmad Najib Qodratullah. 

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI dari fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Ahmad Najib Qodratullah mengaku bersyukur bangsa dan negara ini mampu melewati berbagai gejolak dan tantangan, khususnya di bidang ekonomi sepanjang tahun 2024.

Meski demikian, Najib mengingatkan agar pemerintah senantiasa menjadikan berbagai tantangan tahun lalu sebagai bahan evaluasi dalam menatap masa depan yang lebih baik lagi.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Paket Stimulus Hadapi Dampak Kenaikan PPN 12 persen, PAN: Keputusan yang Bijak

Setidaknya Najib mengidentifikasi ada sepuluh tantangan yang mendera perekonomian bangsa dan negara ini sepanjang 2024.

"Pertama, pandemi Covid-19 meninggalkan jejak cukup dalam ekonomi domestik dan global, beberapa menunjukan tanda- tanda perlambatan ekonomi. Perekonomian domestik masih menunjukan upaya recovery terutama di sektor riil, UMKM perdagangan retail dan sektor sektor di luar tambang," terang Ketua DPP PAN itu dalam rilis pers akhir tahunnya kepada awak media, Rabu (01/01/2025).

Baca juga: Wakil Ketua Umum PAN Nilai Sikap PDIP Tolak PPN 12 Persen Seperti Lempar Batu Sembunyi Tangan

Kedua, Najib melanjutkan catatannya, inflasi relatif terkendali selama kurun waktu 2024. "Namun demikian dampak konflik global banyak menekan pasokan pangan," ungkapnya.

Ketiga, kata dia lagi, stabilitas nilai tukar Rupiah banyak dipengaruhi barang impor, fluktuasi global dan kebijakan Amerika. Keempat, tambang dan batu bara menjadi primadona pendapatan negara.

Berita Rekomendasi

Dari empat catatan awal, Najib juga menambahkan beberapa point lainnya yang mesti menjadi concern pemerintah ke depannya. Hal itu, kata dia, diperlukan agar roda perekonomian berjalan dengan baik dan target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.

"Kelima, neraca transaksi berjalan perlu dukungan penuh dengan cara memperkuat basis ekspor produk yang memiliki nilai tambah. 

Keenam, infrastruktur digital UMKM masih belum optimal dan cenderung tidak memiliki arah yang jelas. 

Ketujuh, perhatian keseimbangan Fiskal menjadi perhatian publik, penggunaan pembiayaan melalui utang menjadi sorotan banyak pihak," urainya.

Selain itu, Najib juga mendorong agar pemerintah memberikan berbagai stimulus dan kemudahan bagi para investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia.

Sebab, lanjut dia, berkaca pada data yang ada bahwa sektor investasi asing di Indonesia justru mengalami penurunan.

"Kedelapan, investasi asing mengalami penurunan sejak kuartal 2 tahun 2024," ungkap Najib.
 

Najib juga meminta agar pemerintah mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan ke depannya bagi generasi muda.

Baca juga: Ketua Fraksi PAN DPR: Kenaikan PPN 12 Persen Diiringi Bantuan-Insentif untuk Masyarakat Membutuhkan

"Kesembilan, isu lapangan kerja bagi usia produktif," saran Najib.

Najib mendukung penuh fokus pemerintahan Prabowo-Gibran yang menitikberatkan tentang sektor pangan dan energi.

"Kesepuluh, ketahanan pangan dan energi menjadi perhatian awal pemerintah Prabowo," pungkas Legislator dari dapil Jabar II itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas