Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketentuan dan Cara Membayar Utang Puasa Ramadan

Bayar hutang puasa bulan ramadan dalam hukum Islam sering dikenal dengan qadha, hukumnya wajib, simak berikut ketentuannya menurut agama Islam.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Ketentuan dan Cara Membayar Utang Puasa Ramadan
canva.com
Ilustrasi puasa - Bayar hutang puasa bulan ramadan dalam hukum Islam sering dikenal dengan qadha, hukumnya wajib, simak berikut ketentuannya menurut agama Islam. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebentar lagi umat muslim akan menemui bulan suci Ramadan pada tahun 2025 ini.

Puasa Ramadan merupakan amalan puasa wajib yang harus dilakukan oleh seorang muslim selama satu bulan penuh.

Tetapi, terkadang tidak semua muslim dapat menjalankan puasa selama sebulan penuh karena beberapa kendala.

Bagi kaum muslim yang tak mampu menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh, Allah SWT memberikan keringanan untuk hambanya dengan cara mengqadha puasa.

Selain itu, mungkin ada seorang muslim yang mengalami sakit, melakukan perjalanan, atau hal-hal lain yang membatalkan dan menyebabkan seseorang tidak mampu menjalankan puasanya.

Jika meninggalkan atau melewatkan puasa Ramadan, maka wajib hukumnya mengganti puasa atau membayarnya pada hari lain setelah Ramadan.

Baca juga: Berapa Hari Puasa Rajab Dilakukan Umat Muslim? Catat Jadwalnya

Ketentuan Mengqadha

Mengutip Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah yang disusun oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, membayar hutang puasa bulan ramadan dalam hukum Islam sering dikenal dengan qadha.

Berita Rekomendasi

Qadha berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa, namun terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.

Misalnya dia melakukan perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit.

Qadha juga berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun dilarang untuk menjalankan puasa, yaitu orang yang sedang menstruasi dan sedang nifas.

Dalam Alquran, golongan-golongan tersebut diberi keringanan-keringanan untuk tidak berpuasa, tetapi dituntut untuk mengqadha pada hari lain.

Surat Al-Baqarah Ayat 185

وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ

Artinya:

Barangsiapa yang di antara kamu menyaksikan bulan (hilal), maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Januari 2025/1446 H, Simak Keutamaan dan Bacaan Niatnya

Cara Mengqadha Puasa Ramadan

Maka yang dituntut untuk diqadha adalah hari-hari yang ditinggal atau tidak dilaksanakan puasa.

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah yang disusun oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, mengqadha puasa dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin secara berurutan.

Dalam Alquran juga dijelaskan bahwa kita tidak tahu di hari esok kita akan melakukan apa dan wafat di hari apa.

Karena ajal seseorang tidak diketahui pastinya, dan membayar hutang puasa adalah suatu hal yang wajib, maka sebaiknya hutang puasa harus disegerakan.

Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar utang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.

Baca juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan dan 6 Golongan Orang yang Wajib Bayar Utang Puasa

Yang paling penting qadha atau membayar utang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu Ramadan berikutnya.

Mengqadha puasa menjelang bulan ramadan juga diperbolehkan dalam Islam.

Jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah.

Fidyah ini adalah kegiatan memberi makanan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum yang dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tak melaksanakan puasanya.

Fidyah ini juga berlaku bagi orang yang tidak sanggup berpuasa.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas