Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Mengintip Dapur Program Makan Bergizi Gratis: Sajian Apa yang Disiapkan?

Salah satu lokasi yang tampak sibuk adalah Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai pada Senin (6/1/2024).

Salah satu lokasi yang tampak sibuk adalah Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Lanud Halim Perdanakusuma terlihat sibuk menyiapkan menu makanan yang diperuntukkan bagi anak-anak SD Angkasa 5 Halim.

Para petugas dapur terlihat mengenakan masker, nurse cap, dan baju biru tua lengan panjang.

Sebagian dari mereka bertugas menyiapkan nasi, sementara yang lain menyiapkan lauk-pauk.

Seorang petugas terlihat memasak nasi, sedangkan yang lainnya memasukkan menu makanan ke dalam wadah.

Untuk lokasi ini, menu yang disiapkan telah memenuhi standar gizi yang ditetapkan pemerintah.

Berita Rekomendasi

"Ayam teriyaki, sayurannya buncis, nasi, lalu ada pisang. Ditambah nanti ada susu kotak, yang akan diperuntukkan bagi anak-anak," kata seorang penyaji di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Targetkan 5000 Dapur Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah menargetkan sebanyak 5000 dapur dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, pada Senin, (6/1/2025).

"Jadi kan sepanjang tahun 2025 ini target dapur MBG-nya sebanyak 5.000. Jadi nanti kepala dapurnya wajib SPPG kan, jadi SPPG yang dibutuhkan nanti juga 5.000 gitu," kata Hasan.

Menurut Hasan SPPG yang sudah selesai sekarang ini sekitar 1000-an. SPPG tersebut sudah mendapatkan pelatihan di Universitas Pertahanan.

"Nanti penempatan mereka kan berdasarkan kesiapan dapur-dapur ada dapur-dapur yang ready, nanti SPPG-nya akan ditempatkan di sana. Nah nanti pertengahan tahun itu BGN merencanakan ready 5.000 orang SPPG untuk memimpin 5.000 dapur makan bergizi gratis," katanya.

Sebelumnya Pemerintah mulai melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program tersebut dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi. Pada tahap awal, 190 Dapur MBG mulai beroperasi pada Senin (6/1/2025).

“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai. Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri ibu hamil, dan menyusui, ” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi, Minggu (5/1/2025).

Menurutnya jumlah dapur tersebut akan terus meningkat setiap harinya. Diharapkan target 937 Dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah.

Dapur-dapur yang siap beroperasi tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.

"Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN)," katanya.

Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.

Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat.

Tanpa Susu, Diganti Ikan dan Telur

Dadan Hindayana mengungkapkan alasan tidak adanya susu dalam menu makan bergizi gratis yang didistribusikan kepada siswa di wilayah Jakarta hari ini.

Dadan mengatakan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan pemberdayaan sumber daya lokal.

"Sudah saya jelaskan susu akan menjadi bagian makanan bergizi untuk wilayah-wilayah di mana sapi perahnya ada," kata Dadan seusai rapat dengan Komisi IX DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Dia menjelaskan, hal tersebut penting agar semua daerah memanfaatkan potensinya masing-masing.

"Untuk mendorong agar setiap daerah punya sapi perah dan kami tidak ingin program ini menjadi bagian peningkatan impor tetapi ingin memberdayakan sumber daya lokal," ujar Dadan.

 
Dadan menyebut, pihaknya telah menyusun rencana pemberian susu secara bertahap.

Di daerah yang memiliki sapi perah, susu akan diberikan minimal tiga kali seminggu. 

Namun, untuk wilayah yang belum memiliki sapi perah, pemerintah menyediakan alternatif protein dan kalsium lainnya.

"Untuk daerah-daerah yang tidak ada sapi perahnya untuk sementara proteinnya bisa digantikan dengan protein lainnya misalnya dengan ikan dengan telur, dan lain dan sumber kalsium lainnya termasuk seperti yang sudah saya sebutkan kelor ya," ujar Dadan.

Dadan mengatakan, pelaksanaan program makan bergizi gratis ini akan dilakukan evaluasi setiap hari.

"Tentu kita akan evaluasi setiap hari, dan seperti yang sudah saya sampaikan bahwa target kita dari Januari sampai April kan akan mencakup 3 juta penerima manfaat," ucapnya.

Dia menjelaskan, pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan di lapangan.

Menurutnya, Prabowo juga memberikan arahan agar implementasi makan bergizi gratis tidak terburu-buru, tetapi disesuaikan dengan kesiapan anggaran dan infrastruktur.

Istana Tegaskan Susu Tidak Diwajibkan Diberikan Setiap Hari 

Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara soal tidak adanya susu di sejumlah daerah pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG).

Hasan mengatakan susu tidak wajib untuk diberikan setiap hari.

"Susu kan tidak diwajibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya," kata Hasan kepada wartawan, Senin, (6/1/2025).

Berdasarkan laporan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung Badan Gizi Nasional (BGN) susu diberikan paling sedikit seminggu sekali.

"Kalau SPPG (yang saya kunjungi) dia bilang susu itu per hari Jumat, tapi yang di Cimahi yang kita kunjungi susunya di hari Senin," katanya.

"Paling sedikit itu seminggu sekali, tidak wajib susu tuh bukan menu wajib, karena  suplai susu kan belum merata di setiap daerah," katanya.

Meskipun demikian Hasan belum tahu apakah apabila suplainya telah merata susu tersebut akan diberikan lebih sering atau tidak.

Hal itu kata Hasan merupakan kewenangan BGN.

"Kata belum tahu itu kan nanti berdasarkan ininya BGN ya, sekarang kan porsinya porsi makanan, porsi makanan itu yang dihitung  kecukupan kalorinya, karbohidrat dan protein," katanya.

 


Menurut Hasan pada hari pertama berjalannya program MBG, sejumlah daerah telah mendapatkan susu. Diantaranya di Cimahi dan  Karawang.

Bahkan untuk daerah yang dekat dengan peternakan susu, maka dalam seminggu akan mendapatkan lebih dari sekali menu yang ada susunya.

"Bisa ada yang lebih. Saya dengar ada SPPG saya lupa tadi, SPPG itu ada yang 2 kali atau 3 kali seminggu dia," pungkasnya.

Targetkan 3 Juta Siswa

Program Makan Bergizi Gratis yang digagas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan 3 juta penerima manfaat sepanjang periode Januari hingga April 2025.

Dadan mengatakan, pelaksanaan program makan bergizi gratis ini akan dilakukan evaluasi setiap hari.

"Tentu kita akan evaluasi setiap hari, dan seperti yang sudah saya sampaikan bahwa target kita dari Januari sampai April kan akan mencakup 3 juta penerima manfaat," kata Dadan.

Dia menjelaskan, pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan di lapangan.

Menurutnya, Prabowo juga memberikan arahan agar implementasi program makan bergizi gratis tidak terburu-buru, tetapi disesuaikan dengan kesiapan anggaran dan infrastruktur.

"Kemarin saya dipanggil oleh Pak Presiden agar tidak terlalu memaksakan hari ini seluruhnya, tapi bertahap saja. Jadi yang sudah siap dilaksanakan, bagi yang belum siap secara bertahap dilaksanakan," ujar Dadan. (TRIBUNNEWS/Reza Deni/Fransiskus Adhiyudha/Fersianus Waku/Taufik Ismail/Aphia/Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas