Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Legislator Golkar Soroti Pernyataan Penasihat Kapolri Terkait Kasus Penembakan Bos Rental Mobil

Rizki menilai pernyataan tersebut menjadi blunder yang merugikan citra Kapolri dan institusi Polri secara keseluruhan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Legislator Golkar Soroti Pernyataan Penasihat Kapolri Terkait Kasus Penembakan Bos Rental Mobil
Kompas.com/Acep Nazmudin
Polres Pandeglang menangkap Ajat Sudrajat, penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi Golkar Rizki Faisal, menyoriti pernyataan penasihat ahli Kapolri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, terkait kasus penembakan pemilik rental mobil. 

Rizki menilai pernyataan tersebut menjadi blunder yang merugikan citra Kapolri dan institusi Polri secara keseluruhan.

“Sebagai penasihat Kapolri, pernyataan yang disampaikan seharusnya mencerminkan tanggung jawab Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat," kata dia kepada wartawan Rabu (8/1/2025).

"Polisi harus menunjukkan keberanian dan strategi dalam menghadapi situasi seperti ini, bukan memberikan kesan seolah-olah tugas itu bisa ditunda atau diabaikan,” imbuhnya.

Pernyataan yang dimaksud yakni Aryanto sempat mengomentari bahwa tindakan yang dilakukan bos rental Ilyas Abdurrahman merupakan tindakan nekat.

Menurut Rizki, pernyataan yang kurang hati-hati dapat memberikan dampak negatif terhadap persepsi masyarakat. 

Apalagi, saat masyarakat membutuhkan perlindungan, polisi harus dilihat sebagai pihak yang sigap, tidak ragu, dan dapat diandalkan.

Berita Rekomendasi

"Sehingga pernyataan seperti ini justru bisa mengikis rasa kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian,” ujarnya.

Rizki juga mengingatkan bahwa penasihat Kapolri harusnya menunjukkan profesionalisme dalam setiap pernyataan publik. 

Misalnya, ketegasan dan kesiapan dalam menjalankan tugas justru akan menjaga wibawa Kapolri dan institusi Polri.

"Bila ada kekhawatiran operasional, sebaiknya dijelaskan dalam bentuk rencana mitigasi risiko, bukan melalui alasan yang dapat dipersepsikan sebagai pembenaran untuk tidak bertindak,” ucapnya.

Sebab itu, Rizki menyarankan agar pernyataan dari pejabat internal Polri lebih berfokus pada langkah solutif.

“Misalnya, menyampaikan bahwa Polri sedang menyusun strategi yang aman namun tetap efektif dalam menangani situasi ini, sehingga kepercayaan publik terhadap Polri tetap terjaga,” ujarnya.

Lebih jauh, dia memiliki keyakinan jika Kapolri dan seluruh jajaran Polri berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme, keberanian, dan kesiapan dalam menjalankan tugas melindungi masyarakat.

“Kami yakin bahwa Kapolri memiliki komitmen kuat untuk menjaga wibawa institusi Polri. Karena itu, setiap pernyataan publik dari pejabat internal harus mencerminkan semangat tersebut dan memperkuat citra positif Polri di mata masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya, ironi dialami bos rental mobil Ilyas Abdurrahman saat mempertahankan mobil miliknya dari tangan pencuri. Ilyas tewas usai ditembak pada bagian dada di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

Tragisnya sebelum tewas ditembak, bos rental itu sempat meminta bantuan pada polisi di Polsek Cinangka, tapi ditolak. 

Saat meminta bantuan, bos rental diminta membuat laporan polisi lebih dulu. Sedangkan waktu itu, posisi mereka sedang melakukan pengejaran terhadap pencuri mobil.

Ada pun polisi sudah menetapkan empat tersangka. Sebanyak dua tersangka masih buron dan dalam upaya pengejaran. 

Kasus ini juga melibatkan oknum TNI AL. Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) telah menetapkan tiga oknum anggotanya. 

Yakni Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA yang ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas