ReCURE dan SKSG UI Luncurkan World Terrorism Index 2024, Indonesia Masuk Kategori Low Impact
Ketua ReCURE Ganardi Walanda, WTI dapat menjadi referensi strategis bagi pembuat kebijakan, akademisi, lembaga keamanan.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Research Center for Security and Violent Extremism (ReCURE) bersama Program Studi Kajian Terorisme SKSG UI meluncurkan World Terrorism Index atau WTI 2024 di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Ketua ReCURE Ganardi Walanda, WTI dapat menjadi referensi strategis bagi pembuat kebijakan, akademisi, lembaga keamanan, media, dan masyarakat luas dalam memahami serta merespons isu-isu terorisme.
“World Terrorism Index dapat menjadi referensi strategis bagi pembuat kebijakan, akademisi, lembaga keamanan, media, dan masyarakat luas dalam memahami serta merespons isu-isu terorisme,” ujar Ketua ReCURE Ganardi Walanda dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/12/2024).
Sementara itu, Kepala Program Studi Kajian Terorisme SKSG UI, Muhammad Syauqillah dalam sambutannya mengatakan lauching World Terrorism Index ini merupakan yang pertama.
Meskipun demikian, ia mengatan bahwa data yang disajikan diambil sejak tahun 2021.
"Ini tahun pertama kami melaunching indeks, akan tetapi datanya sudah lebih dari 4 tahun sejak 2021 kami kumpulkan data-data yang ada di seluruh dunia," katanya.
Menurut World Terrorism Index 2024, Indonesia berada di peringkat ke-51 dari total 130 negara dengan skor 20 yang termasuk kategori low-impact atau negara dampak rendah.
Hal tersebut kata dia tak terlepas dari upaya berbagai pihak, kepolisian, Densus 88, BNPT, BIN, dan semua pihak termasuk sipil sociaty.
"Tentunya kami sebagai akademisi terus berupaya untuk mencari solusi terbaik dalam penanganan terorisme," ujarnya.
Sementara itu, Penasehat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir mengaku bersyukur dalam dua tahun terakhir tak ada serangan teroris atau zero terrorist attack.
"Kita bersyukur sudah dua tiga tahun ini sejak 2023 itu sudah zero action of terorism. Ini kita bersyukur. Tapi kita jangan melihat itu saja, tapi bagaimana bisa begitu dan bagaimana momentum dan tren ini terus dijaga agar tidak terjadi lagi," ucapnya.
Kemudian, Penasehat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Jenderal (Purn) Wiranto dalam kesempatan tersebut menyambut baik diluncurkannya World Terrorism Index 2024 oleh ReCURE dan SKSG UI.
Ia pun mengapresiasi di dalam paparanya dilengkapi analisa berbagai data tentang pola perilaku dan kegiatan terorisme di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
"Ini bagus, karena sebenarnya kita jangan berhenti di menyusun indeks saja, kalau berhenti di sana percuma. Karena kita akan ketinggalan dengan kecepatan dinamika perkembangan dari terorisme itu," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.