Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pratu Andi Akhiri Hidup Imbas Mahar Rp250 Juta, Pengamat: Pimpinan Peka saat Prajurit Kena Masalah

Pengamat menilai perlunya pimpinan peka ketika ada prajurit terkena masalah seperti Pratu Andi. Di sisi lain, dia menilai perlunya sistem buddy.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
zoom-in Pratu Andi Akhiri Hidup Imbas Mahar Rp250 Juta, Pengamat: Pimpinan Peka saat Prajurit Kena Masalah
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Foto mendiang Pratu Andi Tambaru dan (Kanan) Momen kebersamaan Pratu Andi dengan kekasihnya. Pengamat menilai perlunya pimpinan peka ketika ada prajurit terkena masalah seperti Pratu Andi. Di sisi lain, dia menilai perlunya sistem buddy. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menyoroti kasus seorang prajurit TNI AD berpangkat Prajurit Satu (Pratu) bernama Andi Tambaru yang mengakhiri hidup buntut tidak bisa memenuhi keinginan keluarga calon istrinya berupa mahar Rp250 juta.

Khairul mengatakan peristiwa tragis yang menimpa Pratu Andi Tambaru merupakan wujud kompleksitas yang dialami prajurit TNI dalam kesehariannya.

Menurutnya, apa yang dialami oleh Pratu Andi Tambaru adalah beban berat akibat keterbatasan finansial sebagai prajurit berpangkat rendah.

"Kejadian tragis yang menimpa Pratu Andi Tambaru memberikan pelajaran penting terkait kompleksitas tantangan yang dihadapi dalam keseharian seorang prajurit TNI, serta peran institusi dalam menangani tekanan yang dialami personelnya."

"Sebagai prajurit berpangkat rendah, tekanan finansial, seperti tuntutan mahar adat yang tinggi, dapat menjadi beban berat, terutama dengan keterbatasan pendapatan," katanya dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Selasa (14/1/2025).

Khairul mengatakan peristiwa tragis ini jangan hanya dianggap sebagai permasalahan pribadi semata seorang prajurit TNI.

Dia menyoroti perlunya kesejahteraan mental bagi personel sebagai wujud pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di tubuh TNI.

Berita Rekomendasi

Salah satu tanggung jawab institusi TNI, kata Khairul, adalah mewujudkan nilai solidaritas dan kebersamaan secara nyata.

"Nilai solidaritas dan kebersamaan yang melekat dalam tradisi militer perlu diterjemahkan ke dalam bentuk dukungan nyata, baik melalui mediasi, pendampingan, maupun penguatan kepemimpinan," jelasnya.

Khairul mengusulkan, agar peristiwa seperti yang menimpa Pratu Andi tidak terjadi dengan prajurit lainnya adalah dengan adanya 'sistem buddy'.

Adapun 'sistem buddy', katanya, adalah setiap anggota dipasangkan dengan rekan sejawat untuk saling mendukung hingga menjaga satu sama lain.

Baca juga: Pratu Andi Akhiri Hidup Diduga karena Mahar Rp250 Juta, sang Kekasih: Beta Hancur Sehancurnya

Dia mengatakan konsep seperti ini mirip seperti program 'kakak-adik asuh'. Sementara, yang membedakan, terkait hubungan antar prajurit.

"'Buddy' bertugas memberikan dukungan emosional, mendeteksi tanda-tanda tekanan mental, dan membantu rekannya mengatasi masalah, baik yang bersifat pribadi maupun profesional." 

"Sistem ini tidak hanya memperkuat solidaritas, tetapi juga mencegah anggota merasa terisolasi dalam menghadapi tekanan," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas