Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Ungkap Istri Menteri Satryo Minta Meja Suami Diganti, Neni Herlina Duga karena Hal Itu Dia Dipecat

Neni Herlina, pegawai Kemendikti Saintek yang dipecat, mengatakan sempat dimarahi Satryo setelah sang istri meminta meja diganti.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Ungkap Istri Menteri Satryo Minta Meja Suami Diganti, Neni Herlina Duga karena Hal Itu Dia Dipecat
Kolase/instagram/dok Tribunnews.com
Neni Herlina, pegawai Kemendikti Saintek yang dipecat, mengatakan sempat dimarahi Satryo Soemantri Brodjonegoro setelah istri sang Menteri meminta meja kerja diganti. 

Mereka kompak mengenakan pakaian hitam sembari membentangkan spanduk bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri" dan "Kami ASN Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga".

Menteri Satryo Beri Penjelasan

Sementara itu, Satryo Soemantri Brodjonegoro menanggapi soal adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan pegawainya.

Ia menduga aksi tersebut dipicu ketidakpuasan terhadap kebijakannya mengenai rotasi dan mutasi.

Satryo menuturkan, mutasi itu dilakukan sebagai upaya pembenehan setelah adanya pemecahan kementerian menjadi beberapa entitas mandiri.

"Kita ingin membenahi. Pak Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah."

"Ada mutasi cukup besar dan karena memang ada pihak-pihak yang tidak berkenan dimutasi," ungkap dia, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pengakuan Neni Herlina, Dipecat Mendiktisaintek Satryo Diduga Gara-gara Minta Meja Kerja Diganti

Terpisah, Sekretaris Jenderal Kemendikti Saintek, Togar M Simatupang, membantah pihaknya memecat Neni Herlina secara sepihak.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan ada penjaminan mutu yang harus dilakukan oleh para pegawai Kemendikti Saintek.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu."

"Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," jelas Togar, Senin.

Proses mutasi terhadap Neni, kata Togar, masih terbuka untuk opsi lain.

Dirinya meminta semua pihak mengedepankan jalan dialog.

"Sedang proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," tukas Togar.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fahdi Fahlevi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas