Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rektor UKRIDA Ungkap Tahun 2025 Miliki Tantangan Kompleks Pertumbuhan Ekonomi

Herman mengatakan perguruan tinggi bertekad menjadi media bagi para pelaku usaha, akademisi, mahasiswa, dan publik.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Rektor UKRIDA Ungkap Tahun 2025 Miliki Tantangan Kompleks Pertumbuhan Ekonomi
Istimewa
Rektor UKRIDA, Prof. Dr.-Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng., IPU, pada Seminar Nasional Economic Outlook 2025 di Auditorium Kampus II UKRIDA, Jakarta Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor UKRIDA, Prof. Dr.-Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng., IPU, dalam sambutannya menegaskan komitmen universitas untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan pemberdayaan masyarakat.

Herman mengatakan perguruan tinggi bertekad menjadi media bagi para pelaku usaha, akademisi, mahasiswa, dan publik untuk mengkaji secara mendalam mengenai prospek perekonomian Indonesia di tahun ini.

Menurut Herman, krisis ekonomi pasca-pandemi, perubahan gaya politik, dan perkembangan teknologi yang pesat menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi dunia usaha di Indonesia.

"Tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh dinamika dengan tantangan ekonomi global dan nasional yang semakin kompleks," ujar Herman melalui keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025). 

Hal tersebut diungkapkan oleh Herman pada Seminar Nasional Economic Outlook 2025 sebagai bagian dari pekan perayaan Dies Natalis ke-58 yang mengusung tema “Excellence to be a Blessing” di Auditorium Kampus II UKRIDA, Jakarta Barat. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Dr. Tauhid Ahmad, menyoroti ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap kondisi global. 

"Struktur PDB kita sekitar 20 persen ditentukan oleh ekonomi global. Saat ini, kita harus menghadapi tantangan dari kebijakan fiskal yang ketat dan hambatan perdagangan yang meningkat, terutama akibat kebijakan negara-negara besar seperti Amerika Serikat," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan sektor-sektor utama seperti industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan yang pertumbuhannya masih di bawah rata-rata ekonomi nasional. 

"Jika sektor-sektor ini tidak mampu tumbuh di atas 5%, kita akan menghadapi tantangan besar dalam mengurangi tingkat pengangguran," katanya. 

Seminar yang dihadiri sekitar 400 peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan pelaku usaha ini memberikan gambaran komprehensif tentang tantangan dan peluang ekonomi di tahun 2025.

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas