PBNU Gelar Kongres Keluarga Maslahat NU untuk Bedah Masalah Judi Online Hingga Kekerasan Seksual
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji

"Kami mengundang Menko PMK karena kerja-kerja kami sangat relate (terkait) dengan kementerian tersebut,” kata Alissa,
Sementara itu, Ketua PBNU Hasanuddin Ali, menambahkan, salah satu urgensi kegiatan ini diselenggarakan di perkotaan karena jumlah migrasi masyarakat Indonesia ke perkotaan makin tinggi.
Ia merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut adanya tren peningkatan perpindahan masyarakat ke urban, di mana pada akhir 2024 jumlah masyarakat perkotaan mencapai 60 persen dan pada 2025 diprediksi akan meningkat hingga lebih dari 78%.
“Lanskap ini harus direspons oleh BPNU dengan mendekatkan sekaligus meningkatkan kehadirannya di masyarakat perkotaan. Jadi dua kegiatan ini (kongres dan festival) adalah dalam rangka meningkatkan layanan itu. Selain itu, problem keluarga masyarakat perkotaan jauh lebih kompleks dibanding masyarakat desa,” ujar Hasanuddin Ali.
Masalah-masalah keluarga seperti judi online, bulliying, tren pernikahan semakin turun dan pernikahan siri yang naik, kasus mental health terjadi pada Gen-Z adalah sederet masalah yang lebih banyak terjadi di masyarakat perkotaan.
“Jadi problem keluarga yang sedemikian kompleks itu banyak terjadi di masyarakat perkotaan, maka dari itu peningkatan pelayanan NU pada masyarakat perkotaan sangat penting,” katanya.
Baca juga: Alissa Wahid Minta Pemerintah Pertimbangkan Alasan Libur Sekolah saat Ramadan: Definisi Harus Jelas
PBNU juga akan meluncurkan aplikasi GKMNU. Dalam aplikasi ini terdapat informasi yang berkaitan dengan peningkatan kualitas keluarga baik dari aspek keuangan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.