Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Ganjar Pranowo Senang Bisa Hibur Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Pengungsian

Ganjar Pranowo senang bisa terlibat langsung dalam perayaan Natal dan aksi-aksi solidaritas terhadap warga korban bencana erupsi Gunung Lewotobi.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ganjar Pranowo Senang Bisa Hibur Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Pengungsian
Istimewa
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo saat terlibat dalam dalam perayaan Natal dan aksi-aksi solidaritas terhadap warga korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengaku senang bisa terlibat langsung dalam perayaan Natal dan aksi-aksi solidaritas terhadap warga korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT.

Bersama istri, Siti Atikoh, Ganjar berkesempatan berkeliling dan menyapa masyarakat di pengungsian.

Baca juga: Jelang Tahun Baru, Bantuan Disalurkan untuk Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Hal itu dilakukan Ganjar di sela-sela perayaan Natal Nasional PDIP di Desa Lewolaga, Flores Timur, Minggu (26/1/2025).

"Saya dan istri berbahagia bisa ikut hadir di sini, agar teman di pengungsian bisa merasakan penghiburan, agar mereka dibantu, dan agar mereka tak merasa sendirian, bahwa ada kita, ada bapak ibu yang menemani serta membantu mereka,” kata Ganjar Pranowo.

Secara khusus, aksi-aksi kemanusiaan dilakukan untuk meringankan korban erupsi Gunung Lewotobi Flores Timur yang ‘bergejolak’ dalam setahun terakhir.

Beberapa aksi yang dilakukan seperti gotong royong merehabilitasi rumah, tempat-tempat ibadah seperti gereja dan masjid, pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian obat-obatan, dan trauma healing bagi anak-anak, orang dewasa hingga lanjut usia (lansia).

Sementara, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan tema Natal kali ini adalah ‘Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat’.

Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Lewotobi: Kabut Haze Menyelimuti Maumere hingga Ende

Berita Rekomendasi

Tema itu diambil karena semua kader PDIP diajarkan oleh Bung Karno dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, tentang berpolitik yang harus turun ke rakyat. 

Bukan hanya turun, tapi juga harus menyentuh aspek kehidupan masyarakat dan bisa menjadi solusi.

Dan ajaran itu, menurut Hasto, sejalan juga dengan semangat kelahiran Yesus Kristus, didampingi para gembala sebagai cahaya ilahi yang berpihak pada yang miskin. 

Prajurit TNI AD tengah memasak makanan untuk masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Prajurit TNI AD tengah memasak makanan untuk masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dispenad)

"Memberikan pertolongan kepada yang terpinggirkan dan yang diperlakukan tidak adil. Karena itulah Natal ini kami persembahkan dengan seluruh solidaritas kami," kata Hasto.

Terlebih bagi PDIP, Hasto mengatakan, yang mengilhami juga adalah bagaimana Bung Karno sampai harus dibuang di Ende, dijauhkan dari rakyat yang dicintainya. 

Tetapi justru dalam penderitaannya di Ende itu, Bung Karno menemukan suatu api semangat yang berkobar.

Bahkan dalam kontemplasinya Bung Karno mampu merumuskan Pancasila, yang bukan hanya jadi the way of life. 

Tetapi diperjuangkan perwujudannya melalui Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-blok, sehingga mampu menginspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Islam seperti Maroko dan Tunisia.

"Karena itulah bapak ibu dan saudara sekalian, di Flores Timur ini, di tengah-tengah keprihatinan kita akibat meletusnya Gunung Lewotobi, kita menyebarkan semangat bela rasa kita. Kita kembangkan semangat solidaritas persatuan kita bersama untuk memajukan Indonesia Raya kita," jelas Hasto.

Ketua Panitia Natal Esti Wijayanti menambahkan, Tema Natal sejalan dengan ajaran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Yakni bagaimana sukacita natal agar dapat dirasakan semua orang tanpa terkecuali, dalam suasana damai dan harmoni.

"PDI Perjuangan ingin memaknai Natal bukan sekadar perayaan tapi juga simbol harapan dan kebersamaan. Perayaan dapat jadi kesempatan memperjuangkan solidaritas dan empati, untuk sadar pentingnya bebagi kasih dan bergotong royong," kata Esti.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas