Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Menteri Agama Berencana Buat Manasik Pasca Haji untuk Jaga Kemabruran Jemaah

Menurut Nasaruddin, setelah pulang dari Tanah Suci jemaah masih harus melestarikan kemabruran haji.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Menteri Agama Berencana Buat Manasik Pasca Haji untuk Jaga Kemabruran Jemaah
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Sutdio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2025). Dalam wawancara tersebut, Nasaruddin Umar banyak membahas penyelenggaraan ibadah haji. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama berencana untuk membuat manasik bagi jemaah yang telah pulang dari Tanah Suci.

Biasanya manasik hanya diberikan kepada jemaah sebelum pemberangkatan haji.

Baca juga: Cerita Nasaruddin Umar Ditunjuk Prabowo jadi Menteri Agama, Sempat Mengira Hanya Diundang Baca Doa

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan manasik pasca haji ini bertujuan untuk menjaga kemabruran para jemaah sepulang dari ibadah haji.

"Ada manasik haji sebelum haji, tapi nanti ada manasik pasca haji. Artinya begini, bagaimana merawat kemabruran haji itu Jangan sampai nanti saya nanti kita menunggu haji tapi, cuma 1 tahun mabbur," ujar Nasaruddin.

Baca juga: Menteri Agama Sebut Mental Santri yang Kerap Minder Harus Diubah: Kita Harus Jadi Manusia Terdepan

Hal tersebut diungkapkan oleh Nasaruddin dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (28/1/2024).

Menurut Nasaruddin, setelah pulang dari Tanah Suci jemaah masih harus melestarikan kemabruran haji.

Perubahan perilaku yang lebih baik, menurut Nasaruddin, harus tetap dijaga oleh jemaah sepulang dari Tanah Suci.

Berita Rekomendasi

"Kalau mabrurnya haji itu ditentukan pada saat kita pulang dari Tanah Suci. Seberapa besar perubahan perilaku yang kita alami setelah haji itu namanya ukuran kemabrurannya," kata Nasaruddin.

"Nah, kita ingin supaya nanti ketakwaan prestasi spiritual yang kita alami selama di Tanah Suci itu itu bertahan lama sampai akhir hayat kita kan. Maka itu harus ada perawatan bagaimana merawat kemabruran haji itu," tambahnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengatakan manasik haji sedianya harus mengartikulasikan filosofi haji, tasawufnya haji, dan efek ekonominya haji.

Dirinya menceritakan dulu proklamasi kemerdekaan itu itu banyak sekali dilakukan oleh para haji.

Bahkan, Pemerintah kolonial Belanda saat itu sampai mengutus akademisi Snouck Hurgronje untuk menyamar dan menjalani ibadah haji, demi mengetahui hal itu.

"Hanya untuk mempelajari apa-apa yang dilakukan jemaah haji Indonesia, kok kenapa kalau mereka pulang tanah suci itu cinta tanah airnya itu luar biasa. Mau mati syahid, mempertahankan, memperjuangkan kemerdekaan," jelas Nasaruddin.

Baca juga: 40 Penyedia Layanan Akomodasi Haji untuk Jemaah Indonesia di Arab Saudi Tandatangan Kontrak Kerja

Menurutnya, spirit tersebut harus dijaga oleh jemaah haji saat ini.

Sehingga, sepulangnya dari Tanah Suci, jemaah haji dapat memberikan manfaat untuk bangsa dan negara.

"Spirit seperti itu saya pikir juga kita perlu bagaimana para jemaah haji ini pulang dari Tanah Suci itu, juga punya spirit untuk membangun negerinya sendiri, ekonomi bangsanya, solidaritas sesama warganya, pokoknya bagaimana mencintai bangsanya," pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas