Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

AHY: 10 Juta Kepala Keluarga Belum Punya Rumah

AHY mengatakan saat ini terdapat 10 juta kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah. Sementara untuk KK yang menghuni RTLH ada 22 Juta KK

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in AHY: 10 Juta Kepala Keluarga Belum Punya Rumah
Fersianus Waku/Tribunnews.com
RUMAH TIDAK LAYAK - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat menjadi pembicara pada diskusi bertajuk '100 Hari Kabinet 100 Menteri, Antara Harapan dan Tantangan' yang digelar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Jumat (31/1/2025). AHY mengatakan, saat ini terdapat 10 juta kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan saat ini terdapat 10 juta kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah.

Hal ini disampaikan AHY saat menjadi pembicara pada diskusi bertajuk '100 Hari Kabinet 100 Menteri, Antara Harapan dan Tantangan' yang digelar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

"Banyak saat ini yang belum punya rumah. Tercatat ada 10 juta kepala keluarga yang belum punya rumah," kata AHY dalam paparannya.

Sementara untuk KK yang menghuni rumah tidak layak huni (RTLH) mencapai 27 juta KK. 

"Ada 27 juta kepala keluarga yang menghuni RTLH, rumah tidak layak huni," ujar AHY.

Menurut AHY, hal tersebut menjadi alasan bagi pemerintah untuk gencar melakukan program pembangunan dan renovasi rumah.

"Inilah mengapa program-program pembangunan dan renovasi rumah harus gencar, harus gencar," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Dia menegaskan bahwa dengan hal tersebut, maka akan menghadirkan kehidupan yang baik untuk masyarakat.

"Jadi bapak-ibu sekalian, infrastruktur yang berorientasi pada SDM pada akhirnya menjadi kunci Indonesia Emas 2045," tegas AHY.

Di sisi lain, AHY menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang terintegrasi akan membuka peluang investasi yang lebih luas dan menjadikan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara.

"Jangan sampai nanti uang beredar di dunia ini tidak masuk ke Indonesia. Karena dianggap lebih menjanjikan berinvestasi di Vietnam, berinvestasi di negara-negara lain," ungkapnya.

Baca juga: MAKI Sebut Sertifikat Pagar Laut Tangerang Terbit di Era 2 Menteri, Hadi Tjahjanto dan AHY?

Hal senada disampaikan Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Herman Khaeron. Dia menyebut, konektivitas adalah kunci untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.

"Karena apa? Daerah-daerah yang 3T tadi bisa dijangkau dengan infrastruktur. Oleh karena tadi selaras dengan apa yang disampaikan oleh Menko Infrastruktur, bahwa memang pembangunan diarahkan bukan hanya bisa membangun, tetapi nilai manfaatnya yang tentu itu juga akan menjadi key performance indicator," ucap Herman.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas