Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Khutbah Jumat, 31 Januari 2025: Menghargai Penyandang Disabilitas

Berikut ini teks khutbah Jumat berjudul "Menghargai Penyandang Disabilitas" yang dirilis oleh Kemenag dalam rangka Hari Persaudaraan.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Khutbah Jumat, 31 Januari 2025: Menghargai Penyandang Disabilitas
Canva/Tribunnews.com
GRAFIS KHUTBAH JUMAT - Template Khutbah Jumat dibuat di Canva Premium pada Jumat (31/1/2025). Berikut ini teks khutbah Jumat berjudul "Menghargai Penyandang Disabilitas" yang dirilis oleh Kemenag. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini teks khutbah Jumat yang berjudul "Menghargai Penyandang Disabilitas".

Adapun teks khutbah Jumat ini dirilis oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama dalam rangka Hari Internasional Persaudaraan Manusia yang diperingati setiap 4 Februari.

Ada dua teks khutbah Jumat yang dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada 31 Januari 2025 dan 7 Februari 2025.

"Sebagai dukungan atas peringatan tersebut, sebagaimana tahun lalu, kami terbitkan edaran yang mengimbau para khatib Jumat untuk menyampaikan pesan-pesan persaudaraan manusia (ukhuwah insaniyah) pada dua pelaksanaan salat Jumat pada 31 Januari 2025 dan 7 Februari 2025," ujar Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad di Jakarta, Rabu (29/1/2025), dikutip dari kemenag.go.id.

Contoh teks khutbah Jumat ini bertema Gerak Bersama Memberdayakan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dengan judul "Menghargai Penyandang Disabilitas".

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 31 Januari 2025, Menyambut Bulan Syaban yang Sering Dilupakan

Khutbah Jumat, 31 Januari 2025: Menghargai Penyandang Disabilitas 

Khutbah Pertama

إِنَّ الحَمْدَ لِله، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُه، ونَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أنْ لَا إلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى هَذا النَّبِيِّ الكَرِيمِ، سَيِّدنَا مُحَمَّد، وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ.

أمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله.. أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهَ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَال تَعَالَى في كِتابِهِ الكَريم، أَعُوذُ بِاللهِ مِنْ الشَّيْطانِ الرَّجِيم: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾. صدق الله العظيم. وبعد

Pada hari yang mulia ini, khatib mengingatkan diri sendiri dan mengajak kita semua untuk terus meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Selawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Berita Rekomendasi

Salah satu hal penting dan mendasar yang harus kita pahami terkait saudara-saudara kita penyandang disabilitas, bahwa mereka adalah bagian dari kita dan kita juga bagian dari mereka. Dalam sebuah tatanan masyarakat bangsa, mereka dan kita adalah sama-sama unsur yang penting. Adalah hak mereka, dan kewajiban negara atau kita semua, untuk memperoleh lingkungan yang mendukung dan menyediakan kesempatan seluas-luasnya untuk maju, berkembang, dan berkontribusi pada masyarakat dan bangsanya seperti halnya orang lain.

Islam memberikan perhatian dan kepedulian yang besar terhadap penyandang disabilitas. Baik ayat Al-Qur’an, sabda Nabi Muhammad saw., maupun praktik hidup beliau, semuanya menunjukkan adanya kewajiban kita terhadap saudara-saudara yang menyandang disabilitas agar mereka dapat menjalani kehidupan yang bermartabat seperti orang lain. Salah satunya adalah tidak memandang rendah mereka. Allah Swt. memperingatkan agar kita tidak mengejek atau merendahkan mereka, sebagaimana firman-Nya:

﴿يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ﴾

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok). (QS Al-Hujurat [49]: 11)

Bahkan, sering kali orang-orang yang dianggap lemah, tak berdaya, kurang mampu, atau dianggap rendah itu justru memiliki keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki kelompok masyarakat yang lain. Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda:

هَلْ تُنْصَرُونَ، وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ

Artinya: Bukankah kalian diberi pertolongan dan rezeki berkat orang-orang lemah di antara kalian? (HR Bukhari)

Dalam riwayat Nasa’i disebutkan dengan redaksi yang sedikit berbeda, “Sesungguhnya Allah menolong umat ini berkat orang-orang lemah, berkat doa-doa mereka, berkat salat-salat mereka, dan berkat keikhlasan mereka.” Dulu, ketika akan dilakukan pembagian rampasan perang (ganimah), ada seorang Sahabat yang bertanya kepada Rasulullah saw., “Apakah orang yang melindungi kaumnya, membentengi saudara-saudaranya dalam perang mendapat bagian yang sama dengan orang lain yang biasa-biasa saja?” Rasulullah saw. menjawab, “Sama.” Lalu beliau mengucapkan hadis di atas.

Itu mengandung arti, seperti dijelaskan oleh para pensyarah hadis, kalau orang-orang kuat memiliki kelebihan dalam hal keberanian bertempur dan berperang sehingga membawa kemenangan bagi umat, orang-orang lemah juga memiliki kelebihan berkat doa tulus mereka. Boleh jadi, kemenangan yang diperoleh umat Islam dalam perang-perangnya sepanjang sejarah justru berkat doa tulus orang-orang lemah itu, bukan semata-mata karena keberanian orang-orang yang kuat. Boleh jadi juga, kemenangan saudara-saudara kita di Gaza dan beberapa tempat lainnya, itu berkat doa-doa tulus dari orang-orang yang lemah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas