Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Prabowo Ungkap Ada 'Raja Kecil' Merasa Kebal Hukum Melawan Kebijakan Penghematan Anggaran

Menurut Prabowo, ada yang merasa terganggu dengan kebijakan tersebut. Bahkan, ada birokrat yang sudah merasa seperti Raja Kecil di lembaganya.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Prabowo Ungkap Ada 'Raja Kecil' Merasa Kebal Hukum Melawan Kebijakan Penghematan Anggaran
Tangkap layar Kompas TV
Presiden Prabowo Subianto berpidato di Kongres ke-18 Muslimat Nahlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025). Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak-pihak yang mencoba melawan kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini dijalankan Pemerintah di semua kementerian dan lembaga. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, ada pihak-pihak yang disebut Raja Kecil melawannya kebijakan penghematan pengeluaran atau efisiensi anggaran dari pemerintahannya yang dipimpinnya.

Hal itu disampaikan Prabowo saat membuka Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).

"Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan. Ada yang melawan saya? Ada," ungkap Prabowo.

Menurut Prabowo, ada yang merasa terganggu dengan kebijakan tersebut. Bahkan, ada birokrat yang sudah merasa seperti Raja Kecil di lembaganya.

"Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum merasa sudah menjadi raja kecil, ada," katanya.

Baca juga: Prabowo Sudah Tahu Pihak yang Ingin Pisahkan Dirinya dengan Jokowi: Lucu Juga

Prabowo menjelaskan, alasan kebijakan melakukan efisiensi anggaran di kementerin, lembaga dan daerah adalah untuk untuk memberi makan anak-anak dan perbaikan ratusan sekolah yang rusak.

Menurut Prabowo, terdapat 330.000 sekolah di Indonesia. Uang hasil penghematan tersebut bisa digunakan untuk membangun 20 ribu sekolah.

Berita Rekomendasi

"Ibu-ibu yang guru angkat tangan. Ibu-ibu bener enggak? Lihat sekolah-sekolah perlu diperbaiki atau tidak? Saya berapa hari ini lihat sekolah-sekolah. Kita punya 330.000 sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolahnya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. (Perlu) berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?" katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas