Kala Prabowo Disebut Kalah dari Jokowi soal Kekuatan Politik meski Jadi Presiden dan Ketum Gerindra
Prabowo dianggap masih kalah dalam konteks pengaruh politik di Indonesia dengan Jokowi. Hal ini disampaikan oleh pengamat politik, Pangi Syarwi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Gerindra untuk periode 2025-2030.
Adapun hal tersebut berdasarkan keputusan Rapimnas yang lalu disepakati menjadi Kongres Luar Biasa (KLB) pada Kamis (13/2/2025).
"Bahwa Rapimnas atas permintaan peserta rapat yang sudah kuorum, kemudian disepakati dengan persyaratan yang ada bahwa Rapimnas diubah menjadi Kongres Luar Biasa (KLB) kembali menetapkan Pak Prabowo sebagai ketua umum partai sekaligus sebagai formatur tunggal," ujar Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dengan ditunjuknya Prabowo, maka dirinya ditetapkan menjadi sosok yang menjabat sebagai Ketua Umum Gerindra terlama yaitu dari 2014-2030 atau 16 tahun.
Adapun Prabowo pertama kali menjabat Ketua Umum Gerindra pada tahun 2014 lalu menggantikan Suhardi yang meninggal dunia lantaran kanker paru-paru.
Suhardi merupakan Ketua Umum pertama Partai Gerindra yang menjabat selama enam tahun sejak 2008-2014.
Tak cuma itu, keputusan dalam KLB tersebut juga meminta agar Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai capres di Pilpres 2029 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani.
"Meminta Pak Prabowo menjadi calon presiden dari Partai Gerindra pada Pilpres 2029. Kongres meminta Pak Prabowo agar bersedia maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2029. Beliau menjawab, 'insyaallah', namun meminta waktu untuk menyelesaikan tugasnya sebagai presiden dan memenuhi janji kepada rakyat," katanya setelah KLB di Hambalang, Bogor, Kamis malam.
Baca juga: Muzani Ungkap Jawaban Prabowo saat Diminta Kembali Maju sebagai Capres pada Pilpres 2029
Pengaruh Politik Prabowo Masih Kalah dari Jokowi
Kendati demikian, dua jabatan penting yang dijabat Prabowo yaitu Presiden RI dan Ketua Umum Gerindra tak membuatnya sebagai tokoh sentral dalam politik Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh pengamat politik sekalgius Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Mulanya, Pangi menyoroti terpilihnya kembali Prabowo menjadi Ketum Gerindra yang menurutnya menjadikan Partai Gerindra selayaknya PDIP.
Dia menganggap Prabowo bakal menjadi Ketua Umum Gerindra seumur hidup layaknya Megawati Soekarnoputi yang telah menjadi pucuk pimpinan PDIP sejak 1993 atau selama 22 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.