Soal Koalisi Permanen, Gerindra: Demokrasi Kita Berbeda dari Negara Lain, Elite Harus Bersatu
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengatakan demokrasi yang dianut Indonesia menghendaki adanya persatuan antara elite politik.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengatakan demokrasi yang dianut Indonesia menghendaki adanya persatuan antara elite politik.
"Karena kita punya sistem demokrasi yang berbeda dari negara lain, yang di mana harus adanya persatuan antara para elite," kata Sara, sapaannya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Koalisi permanen ini diusulkan Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Menurut Sara, Prabowo berharap agar seluruh elite politik di Indonesia bersatu, sehingga mengusulkan koalisi permanen.
Dia menegaskan, semangat musyawarah dan mufakat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan di negara ini.
"Jadi kalau kita bicara check and balance DPR dengan yang namanya eksekutif itulah check and balance," ujar Sara.
Karenanya, Sara memastikan bahwa fungsi pengawasan dari DPR terhadap pemerintah tetap berjalan meskipun ada koalisi permanen.
"Di mana kami sebagai wakil rakyat tugas kami adalah untuk mengawasi bahwa apa yang sudah kami undang-undangkan terimplementasi dengan baik. Itu yang namanya check and balance yang ada di Indonesia. Bukan menganut oposisi seperti di luar negeri," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.