Bahlil Sempat Disorot soal Elpiji 3 Kg, Mengapa Prabowo Hanya Reshuffle Satryo? Ini Kata Pengamat
Pengamat mengatakan ada tiga faktor Prabowo hanya mereshuffle Satryo hari ini meski sama-sama sempat menjadi sorotan dengan Bahlil.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno buka suara terkait perombakan atau reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto terhadap Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).
Adapun Satryo telah resmi digantikan oleh rekan sesama almamaternya di Institut Teknologi Bandung, Brian Yuliarto pada Rabu (19/2/2025).
Adi mengaku kaget atas keputusan Prabowo yang mencopot Satryo meski baru menjabat sebagai menteri di Kabinet Merah Putih selama sekitar empat bulan.
Ia menilai reshuffle yang dilakukan Prabowo menjadi sinyal bahwa siapapun menteri yang dianggap tidak beres dalam bekerja, maka bisa dicopot sewaktu-waktu.
"(Reshuffle) sangat cepat dan mengagetkan meski begitu diapresiasi oleh publik karena sudah empat bulan Prabowo jadi presiden. Jadi, ke depan jika ada pembantunya tak beres harus diganti juga."
"Reshuffle cepat ini jadi momen untuk ganti menteri lain yang kerjanya tak perform," kata Adi ketika dihubungi, Rabu sore.
Namun, ketika ditanya mengapa hanya Satryo yang terkenan reshuffle, padahal ada menteri lain seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga sempat disorot terkait kebijakan penghapusan pengecer elpiji 3 kilogram, Adi mengatakan ada tiga faktor.
Pertama, Satryo juga sempat menjadi sorotan ketika didemo oleh anak buahnya beberapa waktu lalu.
"Kedua, ucapannya yang blunder soal efisiensi yang potensial bisa menaikkan biaya kuliah," ujarnya.
Terakhir, Adi menilai Satryo tidak bakal memprotes kepada Prabowo ketika akan dicopot dari Mendiktisaintek.
Selain itu, reshuffle terhadap Satryo juga dianggap tidak bakal mengakibatkan kegaduhan berarti.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Makin Menguat, Siapa Pejabat yang Akan Diganti oleh Prabowo?
"Ketiga, (reshuffle Satryo) resistensinya minim. Jadi jika di-reshuffle, tak timbulkan kegaduhan apapun," jelasnya.
Adi pun mengamini bahwa para elite partai yang duduk sebagai menteri di kabinet Prabowo bakal aman dari reshuffle meski dianggap berkinerja buruk.
Hal berbeda, kata Adi, bakal terjadi ketika mereka sudah tidak menjadi tokoh menonjol di partai lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.