Jelang Kongres, AHY Ungkit 'Kudeta' Moeldoko: Partai Kita Pernah Mau Direbut, Diambil Secara Paksa
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkit beragam persoalan partainya setidaknya dalam 10 tahun terakhir ini.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkit beragam persoalan partainya setidaknya dalam 10 tahun terakhir ini.
AHY menyatakan hal demikian jelang agenda Kongres VI Partai Demokrat yang akan diselenggarakan pada Senin hari ini hingga besok (24-25/2/2025) di Ballroom Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta.
Mulanya, AHY menyatakan kalau Demokrat dalam perjalanannya menghadapi berbagai persoalan termasuk posisi partai yang berada di luar pemerintahan atau oposisi selama 10 tahun.
"Sepuluh tahun kurang lebih kita berada di luar pemerintahan. Tidak mudah," kata AHY saat Konsolidasi anggota Fraksi DPRD Demokrat seluruh Indonesia, di Red Top Hotel, Gambir, Minggu (23/2/2025) malam.
Menurut AHY, posisi sebagai oposisi kala itu tidaklah menyenangkan.
Demokrat kata dia, kerap kali dikucilkan hingga mendapatkan perlakuan tidak adil.
"Seringkali kita dikucilkan. Bahkan, kadang-kadang seperti menjadi musuh bersama. Tidak adil, tapi itulah politik" kata AHY.
Meski begitu, politisi yang kini menjabat sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI itu, meminta kepada jajarannya untuk tidak perlu menyesali posisi tersebut.
Dirinya meminta agar keadaan tersebut dijadikan pelajaran dan ujian bersama.
"Tidak perlu ada yang disesali. Tidak perlu ada yang perlu merasa itu menjadi sesuatu yang sangat buruk. Itulah ujian kita," beber dia.
Tak cukup di situ, putra Sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut juga turut mengungkit persoalan lain, salah satunya dengan munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko.
Dirinya menganggap apa yang terjadi kala itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap partai.
Pasalnya, ada beberapa kader hingga mantan kader Partai Demokrat yang turut serta dalam KLB yang disebutnya abal-abal tersebut.
"Dan ketika kita sedang berupaya untuk melakukan konsolidasi secara internal, partai kita diganggu. Mau direbut, diambil secara paksa," ujar AHY.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.