Istana Menanggapi soal Adanya Laporan Anggaran MBG Dikurangi dari Rp 10 Ribu Jadi Rp 8 Ribu
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menanggapi pernyataan KPK tentang informasi adanya anggaran MBG yang dikurangi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: timtribunsolo

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengenai informasi adanya pengurangan anggaran Program Makan Bergizi (MBG).
Menurut informasi yang beredar anggaran MBG yang seharusnya Rp 10 ribu per porsi, kini berkurang menjadi Rp 8 ribu.
Pernyataan Istana
Hasan Nasbi menjelaskan bahwa informasi yang disampaikan oleh KPK masih bersifat pencegahan dan bukan laporan yang telah terverifikasi.
"Kemarin itu lebih kepada informasi awal untuk pencegahan, bukan laporan yang sudah terverifikasi," ujar Hasan Nasbi, dilansir dari Kompas TV pada Minggu, (9/3/2025).
Meski demikian, Hasan Nasbi menyatakan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) berjanji untuk mengecek informasi mengenai berkurangnya anggaran MBG ini.
Ia menekankan pentingnya informasi lengkap mengenai lokasi dan kondisi di lapangan.
"Harga bahan makanan MBG ini bersifat actual cost," tambahnya.
Laporan KPK
KPK menerima laporan mengenai anggaran program MBG yang dikurangi.
Berdasarkan laporan yang diterima KPK itu, mestinya anggaran makanan yang diberikan senilai Rp 10 ribu.
Namun, justru realita yang diterima di lapangan hanya senilai Rp 8 ribu
Informasi terkait adanya laporan tersebut disampaikan Ketua KPK, Setyo Budiyanto dalam pertemuan dengan Kepala BGN Dadan Hindayana beserta jajarannya, di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (5/3/2025) lalu.
Setyo mengatakan, besaran anggaran yang ditetapkan pemerintah pusat makin sedikit ketika sampai di daerah, sehingga justru berdampak terhadap kualitas makanan.
Baca juga: Kata Istana soal Informasi Anggaran MBG Dikurangi Jadi Rp 8 Ribu: Laporan itu Belum Terverifikasi
"Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu (yang mencair)," kata Setyo dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025).
"Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp 10 ribu, tetapi yang diterima hanya Rp 8 ribu. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan," jelas dia.
Untuk itu, pihaknya bakal membantu pengawasan program MBG tersebut melalui pencegahan dan monitoring.
"Pengawasan penting dilakukan karena anggarannya luar biasa besar. Saya ingatkan ada empat hal yang perlu dicermati dalam melaksanakan Program MBG ini. Pertama, potensi fraud-nya pasti ada. Semua terpusat di BGN, tentu tidak bisa diawasi sampai ke daerah dan wilayah," kata Setyo.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.