Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mengaku Dukun Pengganda Uang Jadi Siasat Pembunuh Ibu-Anak di Tambora Jakbar

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan kasus itu berawal dari adanya utang pelaku ke korban sebesar Rp90 juta. 

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mengaku Dukun Pengganda Uang Jadi Siasat Pembunuh Ibu-Anak di Tambora Jakbar
WARTAKOTALIVE.COM/NURI YATUL HIKMAH
PEMBUNUH IBU DAN ANAK - Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2025) ditangkap. Kasat Reskrim sebut pelaku menghabisi ibu dan anak dengan benda tumpul. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap siasat Febri Arifin (31) setelah membunuh ibu dan anak bernama Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Serlawati (35) yang jasadnya ditaruh di dalam toren di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan kasus itu berawal dari adanya utang pelaku ke korban sebesar Rp90 juta. 

Jumlah tersebut merupakan akumulasi pinjaman pelaku ke korban sejak 2021 sampai 2025.

"Berjanji lunasin secara dicicil, namun sampai kejadian utang itu belum dilunasi," kata Twedi dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025).

Saat itu, pelaku yang sudah kebingungan karena utang yang menumpuk itu akhirnya membuat siasat untuk mengelabuhi korban. 

Dia mengaku mempunyai kenalan bernama Kris Martoyo dan Kakang yang mampu mengganda uang serta mencari jodoh yang membuat korban percaya.

"Korban juga percaya kepada tersangka, bahwa rekannya itu memiliki kemampuan yang lebih," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Kemudian, korban pun meminta pelaku untuk menggandakan uangnya. Setelahnya, pelaku menyanggupi dan melakukan ritual pada 1 Maret 2025. Peralatan untuk melakukan ritual pun disiapkan. 

Kepada korban, pelaku mengaku sudah berkomunikasi dengan Kris Martoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut.

Padahal, Kris Martoyo dan Kakang hanyalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh pelaku untuk membohongi korban.

Namun, setelah ditunggu, uang yang diserahkan tak kunjung menuai hasil. Hal itu membuat korban mencaci maki pelaku hingga naik pitam.

Pelaku langsung menganiaya korban hingga tewas dengan cara memukul memakai besi dan mencekik memakai tali rapia.

"Setelah yakin korban pertama meninggal dunia, pelaku membersihkan kamar dari darah-darah yang ada, dan menutup pintu kamar," ucapnya.

Setelah memastikan Sioe Lan meninggal dunia, pelaku lanjut membunuh anak Sioe dengan menggunakan besi yang sama dan dipakai untuk membunuh Sioe Lan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas