Kepedulian Tanpa Batas: Aguan dan Pengusaha Lainnya Perbaiki Hunian Warga Miskin
Pengusaha ternama Sugianto Kusuma atau yang lebih dikenal sebagai Aguan kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat
Editor: Content Writer

TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha ternama Sugianto Kusuma atau yang lebih dikenal sebagai Aguan kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat.
Pendiri Agung Sedayu Group ini, melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, mengalokasikan bantuan besar untuk merenovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Kepedulian Aguan mendapat apresiasi luas, salah satunya dari Konsultan Hukum PIK 2, Muannas Alaidid. Ia menyebut Aguan sebagai sosok pengusaha yang tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga berkomitmen terhadap kesejahteraan rakyat.
“Pengusaha NKRI,” tulis Muannas di akun X pribadinya, Kamis (13/3), menegaskan kontribusi Aguan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Program renovasi besar-besaran ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang dipimpin Maruarar Sirait (Ara) dengan berbagai pihak swasta.
Baca juga: Investor Waspada, Penghentian PSN Bisa Timbulkan Ketidakpastian
Dalam kunjungannya ke Sekretariat RW 12, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Selasa (11/3), Ara mengungkapkan bahwa total 700 rumah akan direnovasi di kawasan tersebut.
“Buddha Tzu Chi menyiapkan 500 rumah yang akan dibangun maupun direnovasi,” ujar Ara.
Selain Aguan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga turut berpartisipasi dengan merenovasi 200 rumah lainnya yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk DKI Jakarta.
“Ini adalah aksi nyata kepedulian pengusaha terhadap masyarakat. Kadin juga luar biasa, mereka tak mau kalah dalam berbuat kebaikan,” tambah Ara.
Menurut Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, tahap pertama renovasi akan menyasar 148 rumah dan dimulai pada 14 April 2025.
Selama proses renovasi, warga akan ditempatkan di rumah kontrakan dengan biaya sewa sepenuhnya ditanggung oleh Buddha Tzu Chi selama enam bulan, dengan kisaran harga Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.
Renovasi tahap kedua, yang mencakup 84 rumah lainnya, dijadwalkan mulai pada 8 November 2025.
Bahkan, Aguan disebut siap memberikan bantuan tambahan jika renovasi tidak selesai tepat waktu.
“Beliau bersedia menanggung biaya sewa kontrakan tambahan selama tiga bulan jika renovasi belum rampung dalam enam bulan,” ungkap Sri.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat Johar Baru bisa mendapatkan hunian yang lebih layak dan nyaman.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.