BMKG Keluarkan Peringatan Gelombang Tinggi di Banten, Arus Mudik Merak-Bakauheni Terganggu?
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 19-22 Maret 2024.
Penulis: willy Widianto
Editor: Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 19-22 Maret 2024.
Hal tersebut imbas dari kemunculan Bibit Siklon 91S (12.0°LS 98.9°BT) yang saat ini terpantau ada di Samudera Hindia barat daya Banten.
Baca juga: Tiga Pelabuhan di Banten Dipastikan Siap Layani Pemudik Tujuan Sumatra, Pemotor Bukan Lewat Merak?
Siklon 91S memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Karimata, Laut Jawa, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, dan Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Peningkatan gelombang hingga 1.25 - 2.5 meter
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter berpeluang terjadi di
- Samudera Hindia barat Aceh
- Samudera Hindia barat Kepulauan Nias
- Samudera Hindia barat Lampung
- Samudera Pasifik utara Maluku
- Samudera Pasifik utara Papua
- Selat Karimata bagian utara,
- Laut Jawa bagian tengah,
- Laut Sumbawa,
- Laut Banda,
- Selat Makassar bagian utara,
- Selat Makassar bagian selatan,
- Laut Sulawesi bagian timur,
- Samudera Pasifik utara Papua Barat,
- Laut Arafuru bagian Utara,
- Laut Arafuru bagian barat,
- Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai,
- Samudera Hindia barat Bengkulu,
- Laut Sulawesi bagian timur,
- Selat Malaka bagian utara,
- Laut Jawa bagian barat, Laut Jawa bagian timur,
- Laut Flores, Lautan Seram,
- Selat Makassar bagian tengah,
- Laut Maluku,
- Samudera Pasifik utara Maluku,
- Samudera Pasifik utara Papua,
- Laut Arafuru bagian tengah,
- Laut Arafuru bagian timur.
Gelombang 2.50 - 4.0 meter
Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di daerah berikut ini
- Samudera Hindia selatan Banten,
- Samudera Hindia selatan Jawa Barat,
- Samudera Hindia selatan Jawa Tengah,
- Samudera Hindia selatan Jawa Timur,
- Samudera Hindia selatan Bali,
- Laut Natuna Utara,
- Samudera Hindia selatan NTB,
- Samudera Hindia selatan NTT,
- Samudera Pasifik utara Papua Barat Daya.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), dan kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m).
Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.