Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Alami Kekerasan, 569 Pekerja Migran Korban Perdagangan Orang di Myanmar Didampingi Kemensos

Kementerian Sosial memastikan para korban mendapat pendampingan psikososial serta bantuan yang diperlukan.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
zoom-in Alami Kekerasan, 569 Pekerja Migran Korban Perdagangan Orang di Myanmar Didampingi Kemensos
dok AirAsia
PULANGKAN WNI - Pemulangan 84 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terduga menjadi korban perdagangan manusia dari Myawaddy, Myanmar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 569 Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban perdagangan orang dari Myanmar telah tiba di Tanah Air dalam dua gelombang pada pekan ini. 

Kementerian Sosial memastikan para korban mendapat pendampingan psikososial serta bantuan yang diperlukan.

"Layanan (rehabilitasi sosial) yang optimal dari Kemensos. Misalnya dari sisi asesmennya. Pada hari ini karena sudah hari ketiga kurang lebih 400-an orang sudah siap untuk kembali,” kata Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Kemensos, Rachmat Koesnadi, melalui keterangan tertulis, Kamis (20/3/2025).

Baca juga: BAIS TNI Berhasil Ungkap Pelaku TPPO yang Ikut Rombongan Pemulangan WNI dari Myanmar

Asesmen ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik, psikologis, dan sosial para korban. 

Banyak di antara mereka mengalami kekerasan yang dialami selama di Myanmar

Kemensos menyediakan terapi psikososial, termasuk sesi konseling dan layanan terapi bagi mereka yang membutuhkan.

Bagi korban dengan trauma berat, Kemensos bekerja sama dengan rumah sakit memberikan perawatan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan oleh psikiater dan tenaga medis. 

Berita Rekomendasi

Setelah mendapatkan layanan di Asrama Haji, para korban akan dipulangkan ke daerah masing-masing, dengan dijemput oleh pemerintah daerah atau pulang secara mandiri. 

Namun, bagi mereka yang belum bisa kembali ke keluarganya, Kemensos memfasilitasi perlindungan sementara di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus.

“Karena batasnya hari ini (di Asrama Haji), kalau ada kelompok rentan, ibu hamil, atau sakit berat, serta warga yang sangat miskin yang belum ada yang menjemput atau ditangani oleh pemerintah daerahnya, kami bawa ke RPTC,” kata Rachmat.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Berhasil Memulangkan 554 WNI Korban Online Scam di Myanmar

Dirinya menjelaskan para korban awalnya dijanjikan pekerjaan sebagai customer service di Thailand. 

Namun, mereka justru dibawa ke wilayah perbatasan Myanmar yang dikuasai kelompok bersenjata dan dipaksa bekerja dalam praktik penipuan daring (online scamming) di bawah ancaman kekerasan fisik maupun psikologis. 

Setelah operasi pembebasan kerja sama dengan pemerintah Thailand, Myanmar dan Tiongkok, mereka akhirnya dipulangkan ke Indonesia.

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, para korban langsung dijemput oleh perwakilan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kemensos. 

Mereka kemudian diarahkan ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, untuk menjalani rehabilitasi sementara guna mendukung pemulihan.

Sebagian besar korban berasal dari Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas