Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Terkait Teror Wartawan Tempo, Syahganda: Kirim Kepala Babi Perbuatan Biadab dan Haram

Syahganda Nainggolan mendesak kepolisian segera membongkar kasus teror tersebut dan menangkap pelakunya.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Terkait Teror Wartawan Tempo, Syahganda: Kirim Kepala Babi Perbuatan Biadab dan Haram
Istimewa
KUTUK TEROR - Direktur Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan mendesak kepolisian segera membongkar kasus teror kepala babi kepada wartawan Tempo. /Foto.dok 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait teror kepala babi yang ditujukan kepada wartawan Tempo pada Rabu (19/3/2025) lalu, Direktur Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan mengatakan aksi tersebut sangatlah patut disesali. 

"Teror seperti itu melanggar UU Kebebasan Pers No 40 tahun 1999 dan telah mencederai hak-hak wartawan dalam menjalankan fungsinya, juga perbuatan biadab serta mencederai perasaan umat Islam, karena simbol babi merupakan simbol haram, apalagi dilakukan di bulan suci Ramadan," tegas Syahganda, Sabtu (22/3/2025).

Syahganda Nainggolan mendesak kepolisian segera membongkar kasus teror tersebut dan menangkap pelakunya.

Hal itu guna memulihkan kepercayaan publik pada pemerintah bahwa tidak ada tindakan di luar hukum dapat berlangsung seenaknya di Indonesia.

Lebih lanjut, Syahganda mengatakan bahwa pihak-pihak yang tidak menyukai wartawan atau pun produk media tertentu dapat mengadukannya ke Dewan Pers maupun membuat berita tandingan, baik melalui media biasa maupun media sosial.

Ia mengingatkan berbagai fasilitas penyebaran informasi saat ini sangat tersedia dan gampang untuk meng "counter" sebuah berita yang dianggap menyimpang.

Berita Rekomendasi

Syahganda juga meminta para wartawan agar memperkuat organisasi mereka menghadapi teror dan tantangan ke depan. 

Namun diakui Syahganda perpecahan di organisasi wartawan beberapa tahun belakangan ini, seperti yang terjadi di PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), dapat memperlemah posisi politik wartawan di Indonesia. 

"Wartawan harus kuat organisasinya. Jika kuat mereka bisa menghadapi teror dan berbagai tekanan. Organisasi ini harus menjadi pelindung wartawan bukan malah terpecah belah," ungkap Syahganda, mengakhiri pernyataannya.

Sebagaimana diketahui wartawan desk politik Tempo, Fransisca Rosana (Cica), telah mendapatkan kiriman kepala babi dengan kedua telinganya dipotong, yang dikirimkan seorang kurir kantor Group Media Tempo di Palmerah Barat, Rabu (19/3/2025).

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas