TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan pemerintah siap bertanggung jawab terkait kecelakaan bus yang membawa jemaah umrah asal Indonesia di Arab Saudi.

"Sekalipun itu sebenarnya adalah kehidupan yang menjadi secara paling memberatkan, tapi bagaimanapun juga pemerintah wajib mempertanggung jawabkannya untuk setiap masalah warga negara yang ada," kata Nasaruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).

Dia mengatakan bahwa kejadian tersebut  bermula saat bus jemaah umroh itu melintas di Wadi Qudeid pukul 13.30 waktu setempat. Tiba-tiba, bus tersebut mengami kecelakaan.

Akibatnya, katanya, 20 penumpang bus jemaah umrah menjadi korban. Namun, ada 6 jamaah asal Indonesia yang menjadi korban meninggal dunia.

"Dan yang meninggal sudah diselesaikan, kemudian juga asuransi dan segala macam juga sudah diselesaikan," kata dia.

Nasaruddin mengatakan pemerintah sudah punya standar operasional terkait penanganan warga yang mengalami kecelakaan di luar negeri, terutama di Arab Saudi. 

"Dan ya penyebab sementaranya ya kecelakaan," tandasnya.

Sebelumnya, bus yang mengangkut jamaah umrah di Arab Saudi mengalami kecelakaan

Jemaah asal Indonesia turut menjadi korban dalam kecelakaan maut tersebut. 

Terdapat 20 WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan ini. 

Enam orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit di Arab Saudi.

Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah Yusron Ambary mengungkapkan ada warga negara lain yang turut menjadi korban meninggal. 

Ada tiga korban meninggal warga negara asing, yaitu satu warga negara Pakistan (kernet bus) dan dua warga negara Bangladesh pengendara jeep yang juga terbakar.

"Kementerian Luar Negeri dan KJRI Jeddah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum dan almarhumah,"  kata Yusron melalui keterangan tertulis, Sabtu (22/3/2025).