Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat, McDonalds bersiap pindah ke Metaverse dengan mendaftarkan 10 merek dagang di ruang virtual.

Pengacara merek dagang dan pendiri kekayaan intelektual Josh Gerben melalui tweetnya @JoshGerben, membenarkan perusahaan ini sedang mengajukan aplikasi dagang pada Jumat (4/2/2022) kemarin, termasuk juga rencana untuk membuat restoran virtual yang menampilkan barang-barang virtual serta operasi restoran virtual yang menampilkan pengiriman ke rumah.

Melansir dari laman cointelegraph.com, Kamis (10/2/2022) berdasarkan aplikasi, rantai restoran akan menyediakan file multimedia yang dapat diunduh untuk karya seni, file audio dan video serta token yang tidak dapat dipertukarkan atau NFT.

Baca juga: Kontroversi Haji Virtual Melalui Metaverse, Berikut Penjelasan MUI

Perusahaan makanan cepat saji ini ikut menyertakan merek McCafe dalam aplikasi merek dagang Metaverse.

Merek dagang ini siap menawarkan layanan hiburan yaitu menyediakan konser virtual online serta acara virtual lainnya yang bisa saja dihadiri oleh bintang atau artis yang disponsori oleh perusahaan ini.

Konser virtual dapat menghilangkan hambatan geografis yang menghalangi penggemar untuk menyaksikan pertunjukan idolanya dan dapat mengurangi biaya tur.

Baca juga: Demi Orderan BTS Meal di McDonalds Medan, Driver Ojol Berdesak-desakan Sampai Panjat Bangku

McDonalds akan bersaing dengan penyelenggara konser virtual lainnya seperti Animal Concerts.

Gerben menambahkan kepada Forbes Rabu (9/2/2022), akan ada beberapa perusahaan yang mengajukan merek dagang untuk bisnis di ruang virtual dalam 12 bulan ke depan.

Waktu rata-rata Kantor Paten dan Merek Dagang AS dalam meninjau permohonan merek dagang sekitar 9 bulan 15 hari. Namun, Gerben percaya jika McDonald’s tidak akan kesulitan mendapatkan persetujuan merek dagang mereka.