Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, SAN JAKARTA - Pemegang NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC) dilaporkan kehilangan beberapa NFT miliknya. Mereka ditipu untuk menukar NFT dengan gambar yang tidak berharga dalam transaksi palsu.

Pengguna Twitter yang menggunakan nama samaran @0xQuit, memposting detail penipuan yang menyebabkan korban kehilangan NFT BAYC #1584 dan dua NFT Mutan Ape #13168 dan #13169, setelah menukarkan kepada scammer.

BAYC #1584 merupakan salah satu dari 119 NFT ‘bubble gum ape’, yaitu NFT dengan gambar kartun kera sedang meniup permen karet.

Baca juga: Makin Serius Berekspansi di Dunia Blockchain, Starbucks Garap Ekosistem NFT

Menurut Rarity Tools NFT ini memiliki skor kelangkaan 111,99 dari 10.000, yang artinya NFT itu termasuk langka.

Korban menukar NFT-nya dengan scammer melalui layanan pihak ketiga yang disebut swapkiwi.

Tidak seperti pasar NFT reguler OpenSea, platform seperti swapkiwi memungkinkan pertukaran NFT langsung antar kolektor sehingga akan mengurangi biaya transaksi.

Korban tidak sadar, jika scammer telah memasang NFT tiruan sebagai imbalan pada transaksi mereka.

Penipu menggunakan gambar NFT Bored Ape, yang sebenarnya merupakan replika. Menurut 0xQuit, scammer memanfaatkan swapkiwi untuk menampilkan NFT terverifikasi.

Scammer dapat memalsukan verifikasi ini hanya dengan mengambil gambar NFT Bored Ape dengan mengedit tanda centang di atasnya.

Setelah menukar NFT-nya, korban akan menerima NFT yang tidak berharga, sementara scammer akan menerima NFT senilai 570 ribu dolar AS.

Pelaku diketahui menjual NFT tersebut dengan harga 98 ETH atau senilai 337 ribu dolar AS, yang berarti ia telah menjual dengan harga yang lebih rendah dari harga dasar BAYC saat ini, yaitu 111 ETH atau senilai 382 ribu dolar AS.

Baca juga: Serangan Phishing: Ada 35 NFT, Termasuk Bored Ape Dicuri Peretas

Selain itu, dua NFT Mutant Ape yang dicuri juga telah dijual dengan harga lebih rendah dari harga dasar untuk koleksi ini.

Swapkiwi menanggapi hal ini dengan mengeluarkan pernyataan yang menyebut mereka sedang memperbaiki platformnya untuk mencegah kejadian seperti ini di masa depan.

Insiden ini menjadi peringatan bagi pemilik NFT adanya tindak kejahatan peretasan yang menargetkan mereka sebagai korban.

Walaupun sebagian dari platform NFT telah disalahkan jika ada kasus penipuan seperti ini, namun bukan berarti pemilik NFT tidak perlu waspada saat bertransaksi dengan aset digitalnya.

Pemegang BAYC, bersama dengan kolektor NFT bluechip lainnya kemungkinan akan tetap menjadi target para pelaku kejahatan mengingat nilai harta bendanya.