Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bitcoin Rebound Tipis ke 20.000 Dolar AS, Sektor Ritel Jadi Pendorong Utama

kenaikan tak hanya terjadi pada Bitcoin saja dalam 24 jam terakhir beberapa mata uang kripto lainnya juga terlihat terus mengalami bullish

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Bitcoin Rebound Tipis ke 20.000 Dolar AS, Sektor Ritel Jadi Pendorong Utama
Shutterstock
Ilustrasi Kripto Bitcoin. Bitcoin Rebound Tipis ke 20.000 Dolar AS, Sektor Ritel Jadi Pendorong Utama 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Setelah beberapa hari pasar cryptocurrency terus mengalami bear market, kini harga Bitcoin (BTC) mulai terpantau pulih dengan rebound sekitar 5,92 persen dalam kurun waktu 24 jam pada perdagangan kripto, Senin (20/6/2022).

Dengan pemulihan tersebut bitcoin saat ini berada di harga 20.232 dolar AS per keping, meski tak naik secara signifikan namun kenaikan tersebut menandakan adanya pemulihan pasar kripto dari penurunan tajam pada akhir pekan kemarin.

Imbas amblesnya persentase mingguan saham AS di tengah kenaikan suku bunga The Fed, hal ini yang kemudian memicu kekhawatiran investor hingga mereka nekat melakukan aksi panic selling atau penarikan kripto masal.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok, Nilainya Merosot ke Bawah 20.000 Dolar AS

Mengutip data Coinmarketcap, kenaikan tak hanya terjadi pada bitcoin saja dalam 24 jam terakhir beberapa mata uang kripto lainnya juga terlihat terus mengalami bullish.

Seperti Ether koin yang terhubung ke jaringan blockchain Ethereum, pada perdagangan Senin pagi melesat 9,99 persen menjadi 1.100 dolar AS, naik tipis dari penutupan pasar di hari Sabtu, dimana saat itu Ether jatuh di angka 993 dolar AS menandai harga terendah Ether sejak awal tahun ini.

Kemudian ada Dogecoin yang menghijaukan rapornya di pasar kripto dengan naik sebanyak 12,21 persen menjadi 0.05958 dolar AS per keping, disusul Solana yang lompat 6,19 persen ke harga 33.74 dolar AS serta Cardano yang naik 5,13 persen menuju angka 0.4788 dolar AS.

Menurut Andrew Brenner, kepala pendapatan tetap internasional di National Alliance Securities, pihaknya mengatakan bahwa kenaikan pasar kripto pada awal pekan ini terjadi karena hasil dari investor ritel yang membeli mata uang digital selama akhir pekan.

“Beberapa pembeli berpikir sekarang adalah saat yang tepat untuk masuk karena Bitcoin turun ke level yang menunjukkan daya tarik jangka pendek,” kata Brenner.

Baca juga: Nilai Bitcoin Anjlok dan Terus Meredup di Zona Merah, Alami Penurunan hingga 7,12 Persen

Meski kondisi pasar cryptocurrency telah menghijau namun Brenner tetap mengingatkan para investor kripto untuk tetap berhati – hati selama melakukan pembeli di harga rendah atau buy the dip, mengingat nilai uang digital yang sangat fluktuasi.

“Uang digital bukanlah investasi yang baik pada saat Federal Reserve AS memperketat pasokan dolar dengan mengakhiri kebijakan moneter yang ekspansif. Selama dolar terus menunjukkan kekuatan, mata uang digital bukanlah tempat yang Anda inginkan," tutup Brenner, dikutip dari Reuters.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas