Bitcoin Bersiap Bangkit Setelah Bertahan di 20 Ribu Dolar AS
Harga mata uang kripto Bitcoin kembali menguat pada Sabtu (16/7/2022) kemarin, setelah perdagangan Wall Street pekan ini berakhir
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Harga mata uang kripto Bitcoin kembali menguat pada Sabtu (16/7/2022) kemarin, setelah perdagangan Wall Street pekan ini berakhir dengan kenaikan untuk ekuitas Amerika Serikat.
Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan harga BTC/USD pekan ini berkisar antara 20,5 ribu dolar AS hingga 21 ribu dolar AS. Sementara menurut Coinmarketcap, harga Bitcoin pada perdagangan hari ini (17/6/2022) pukul 14:40 WIB berada di level 21,551 ribu dolar AS.
BTC/USD memperlihatkan kebangkitannya dari rekor terendahnya pekan ini pada Rabu (13/7/2022) lalu, yang berada di bawah 19 ribu dolar AS, menyusul rilisanya data inflasi AS yang mengejutkan dan memicu pelemahan di seluruh aset berisiko.
Baca juga: Analis: Dua Investor Kripto Shrimps dan Whales Berperan Membuat Harga Bitcoin Tetap Bertahan
"Sangat mudah untuk menjadi bullish di BTC pada hari hijau & bearish pada hari merah. Tapi BTC masih berkisar antara 19K-22 Ribu dolar AS. Ini akan berlanjut sampai salah satu dari level ini ditembus. Pergerakan intra-range tidak cukup substansial untuk mendikte perubahan sentimen." ujar analis kripto populer, Rekt Capital.
Penambangan kripto
Seorang analis di platform analitik CryptoQuant, Binh Dang memperingatkan adanya potensi aksi jual dari penambang kripto.
Dang melaporkan 14 ribu BTC telah ditransfer dari dompet penambang pada Jumat (15/7/2022) lalu. Meskipun tidak secara khusus hal tersebut menunjukkan penjualan Bitcoin, namun menurut Dang perlu diwaspadai.
“Pada titik ini, kami tidak dapat memastikan bahwa distribusi ini positif atau negatif, jadi kami harus berhati-hati untuk beberapa hari ke depan,” ungkap Binh Dang.
Secara terpisah, indikator baru, Bitcoin Energy Gravity mengungkapkan penambangan kripto dapat membayar biaya energi yang digunakan selama menambang dengan harga yang relatif lebih rendah.
“Bitcoin Energy Gravity adalah harga maksimum USD ($ / kWh) rig penambangan modern yang bersedia membeli listrik untuk mendapatkan keuntungan. yaitu: tarif listrik impas,” kata pencipta indikator baru ini sekaligus analis di BlockWare, Joe Burnett.