Lanjutkan Penguatan, Harga Bitcoin Kembali Naik di Atas 23.000 Dolar AS
Usai anjlok ke level 22.000 dolar AS imbas aksi jual kripto BTC yang dilakukan Elon Musk, kini perdagangan Bitcoin kembali melesat
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Usai anjlok ke level 22.000 dolar AS imbas aksi jual kripto BTC yang dilakukan Elon Musk, kini perdagangan Bitcoin kembali melesat di atas 23.000 dolar AS dalam perdagangan Jumat (22/7/2022).
Guncangan pasar kripto setelah aksi jual Bitcoin senilai 936 juta dolar AS yang dilakukan perusahaan Tesla Inc milik Musk pada Kamis (21/7/2022) kemarin, tampaknya tak memberikan dampak berarti bagi perdagangan Bitcoin.
Justru mata uang kripto ini terus melanjutkan penguatan pada pekan ini. Dimana Bitcoin dalam perdagangan Coinmarketcap Jumat sore terpantau bullish sebanyak 3,75 persen dalam 24 jam terakhir, lonjakan ini lantas mengantarkan Bitcoin melesat di harga 23.504 dolar AS.
Baca juga: Abaikan Bear Market Kripto, Petarung UFC asal Brasil Terima Gaji Penuh dalam Bitcoin
Tak hanya Bitcoin saja yang bullish pada perdagangan hari ini, hampir semua mata uang kripto juga terpantau menghijaukan rapot setelah Musk melepas kepemilikan Bitcoinnya. Seperti Ethereum yang naik 8,45 persen menjadi 1.633 dolar AS, diikuti Cardano yang menguat 5,42 persen menuju ke level 0.5079 dolar AS dan Solana yang ikut lompat naik 6,04 persen hingga harganya melesat 43,83 dolar AS.
Kenaikan juga terjadi Dogecoin yang terpantau bullish 4,00 persen menuju 0.07099 dolar AS, dilanjutkan Polygon yang naik 6,63 persen hingga mengantarkan lonjakan sebesar 0.9107 dolar AS.
Dikutip daro Coindesk, analis Senior Oanda Americas Edward Moya menjelaskan kenaikan harga Bitcoin terjadi karena adanya pelemahan pada dolar AS imbas pengetatan suku bunga yang dilakukan The Fed guna menekan laju inflasi.
Baca juga: Harga Anjlok, Tesla Jual 75 Persen Aset Bitcoin
Selain itu adanya tekanan dari Bank sentral Eropa yang menaikkan biaya pinjaman untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, juga telah membuat kondisi pasar global cenderung hawkish. Kondisi tersebut yang mendorong investor untuk kembali berinvestasi dan mempercayai aset kripto dengan maksud untuk menghindari kerugian akibat resesi.
Dengan begini Bitcoin bisa kembali melesat naik pada pekan ini. Kondisi bullish Bitcoin ini diperkirakan akan terus berlangsung selama beberapa pekan kedepan, tepatnya hingga Fed menggelar rapat kenaikan suku bunga pada akhir Juli nanti.